Merefleksi Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 RI, Bagaimana Mewujudkan Merdeka untuk Semua?

ilustrasi
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2024 ini, Ibu Kota Nusantara menjadi salah satu tempat peringatan Proklamasi Kemerdekaan.

Dilansir dari Kompas (19/08), Presiden Jokowi bahkan menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di IKN ditemani sejumlah pimpinan lembaga negara, menteri, termasuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto, dan kalangan pengusaha. Di Jakarta, upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin, bersama Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Peringatan di IKN merupakan sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa ini. Presiden Jokowi pun menjelaskan, tema “Nusantara Baru Indonesia Maju” yang diusung dalam peringatan Kemerdekaan RI tahun ini merupalan penanda awal atas tiga transisi besar di negeri ini. Transisi penyambutan ibu kota baru, pergantian kepemimpinan nasional, dan persiapan menuju Indonesia Emas 2045.

Namun, meskipun bangsa dan rakyat di negeri ini sudah merdeka tetapi belum sungguh-sungguh dimerdekakan. Masih ada saja rakyat yang belum memiliki akses untuk mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan yang baik, sulit meraih keadilan, serta masih terbelit kemiskinan.

Korupsi di negeri ini masih saja terjadi bahkan boleh jadi lebih mengkhawatirkan karena menjerat para pemimpin bangsa, dan mengikat kakinya sehingga tak bisa bergerak demi rakyat yang memilihnya. Demokrasi Indonesia pun disebut sejumlah lembaga, justru mengalami kemunduran.

Lalu, merefleksi peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 RI; Untuk apa sebenarnya kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pejuang dan pendiri negeri ini? Dan, bagaimana mewujudkan kemerdekaan untuk semua?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Aktivis Reformasi/ Direktur eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti.ย (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: