Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini meminta para menterinya di Kabinet Merah Putih agar tidak banyak menggunakan APBN untuk bepergian ke luar negeri maupun study banding. Hal ini dikatakan Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Presiden meminta jajarannya harus mengurangi seminar atau bahkan studi banding ke luar negeri. Sebab, para menteri sebenarnya sudah mengetahui permasalahan tanpa perlu studi banding yang hanya menghabiskan anggaran.
Selain soal imbauan untuk mengurangi bepergian ke luar negeri, Presiden juga meminta para pengusaha menyisihkan keuntungan untuk membantu membeli seragam sekolah buat anak-anak di Indonesia. Ia menyebut hal ini sudah dicontohkan oleh para relawannya yang tergabung dalam GSN. GSN telah memulai program pemberian 10 ribu seragam gratis untuk anak-anak kurang mampu. Ia menilai, program pemberian seragam gratis ini dapat melengkapi program Makan Bergizi Gratis.
Lalu, memaknai perintah Presiden Prabowo Subianto pada para Menteri untuk tidak banyak ke Luar Negeri dan study banding; Apakah ‘spirit’ ini menandai jalannya pemerintahan baru yang lebih efisien?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Andy Fefta Wijaya, PhD (Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang/ dari Lembaga Administrasi Negara (LAN)) dan Siswono Yudo Husodo (Tokoh Nasional dan pernah menjadi menteri selama dua periode; Menteri Negara Perumahan Rakyat pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998)). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: