Semarang, Radio Idola 92,6FM – Menteri sosial Saifullah Yusuf melakukan kunjungan di kabupaten Semarang untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi persoalan sosial yang ada. Kunjungan ini juga untuk memastikan pelaksanaan berbagai program sosial yang menyasar kelompok rentan seperti permakanan lansia dan penyandang disabilitas serta bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Saifullah Yusuf mengatakan, secara umum program bantuan sosial berjalan cukup baik dan tepat sasaran. Namun demikian pihaknya tetap melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana program bantuan sosial kepada masyarakat berjalan.
“Banyak yang akan kita evaluasi dan kita perbaikin. Tapi banyak sekali program yang sudah baik,” ujarnya usai berdialog dengan warga di Balai Desa Karanganyar, kamis (10/10)
Menurut Saifullah Yusuf, data penerima bantuan sosial selalu berubah – ubah setiap bulannya, karena kondisi di lapangan. Untuk itu kementerian sosial akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik kabupaten/kota dan provinsi guna memastikan penerima bantuan tepat sasaran.
“ yang kurang tadi misalkan masih ada tiga persen yang belum terima PBI, kemudian ada yang mestinya dapat bantuan tapi tidak mendapat bantuan. Atau yang mestinya tidak dapat bantuan tapi dapat bantuan, ini akan kita perbaiki,” ujar Saifullah
Pada kesempatan tersebut Menteri soaial juga menyerakan bantuan di Kabupaten Semarang senilai Rp105 miliar, yang terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp.71,3 miliar, sembako Rp22,8 miliar, permakanan lanjut usia tunggal Rp. 6,2 miliar, permakanan disabilitas Rp. 2,5 miliar, bantuan Yatim Piatu (YAPI) Rp. 1,8 miliar, bantuan kelompok rentan Rp.155,5 juta, bantuan ATENSI Rp.183,2 juta, dan bantuan 3 unit traktor tangan Rp. 60 juta;
Mensos juga mengunjungi SDN Karanganyar 1 untuk menyapa anak-anak dan menyerahkan bantuan sarana olahraga seperti bola basket, bola futsal, dan raket badminton. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap pengembangan fisik dan kesehatan siswa.
Selain itu Mensos juga meninjau rumah Ardi Febrianto (15), penyandang disabilitas intelektual penerima Program Permakanan Disabilitas. Kunjungan juga dilanjutkan dengan peninjauan dapur Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang melayani kebutuhan makanan bagi lansia tunggal, untuk melihat proses pengolahan makanan dan berbincang dengan para petugas dapur untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan baik.
Diketahui Jumlah PM permakanan lansia di seluruh Indonesia mencapai 100.000 orang. Untuk mendukung distribusi bantuan tersebut, terdapat sebanyak 1.644 kelompok masyarakat (pokmas) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pokmas ini berperan penting dalam memastikan bahwa bantuan sampai kepada penerima yang membutuhkan, sekaligus mengelola operasional pendistribusian bantuan secara efektif di tingkat local.