Mengenal TBM Paguyuban Pemuda Literasi Global Kota Serang Banten

Masrur Alawi
Masrur Alawi, SE alias Acun Alawi (Kang Acun), founder Taman Bacaan Masyarakat Paguyuban Pemuda Literasi Global Kota Serang.(Foto: Acun)

Banten, Idola 92.6 FM – Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, sosok satu ini menggagas taman bacaan masyarakat (TBM) di tempat tinggalnya, di Kota Serang Provinsi Banten. TBM itu diberi nama Paguyuban Pemuda Literasi Global.

Pada tahun 2020, TBM Paguyuban Pemuda Literasi Global (PPLG) meraih penghargaan sebagai TBM Kreatif-Reaktif pada peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Nasional Tahun 2020 dari Kemenristekdikti RI.

Sosok di balik TBM PPLG itu adalah Masrur Alawi, SE alias Acun Alawi (Kang Acun), founder TBM PPLG Kota Serang. TBM PPLG mengadakan kegiatan antara lain: membaca, mendongeng, mewarnai, dan menyanyi bersama.

Kegiatan TBM
Kegiatan TBM Paguyuban Pemuda Literasi Global Kota Serang.(Foto: Acun)

Menurut Kang Acun, TBM PPLG didirikan 2016. Selangkah demi selangkah. Dari mulai mendirikan, mempertahankan, meningkatkan, dan bagaimana menggalang untuk meningkatkan prestasi anak-anak muda.

“Awalnya kita bagi bagi buku, gerakan satu rumah satu buku. Alhamdulillah akhirnya dari gerakan satu buku, ada yang memberikan buku,”tutur Kang Acun kepada Radio Idola, pagi (07/06) tadi.

Kegiatan TBM
Kang Acun founder TBM Paguyuban Pemuda Literasi Global Kota Serang bersama anak-anak usai kegiatan.(Foto: Acun)

Pada 2022, TBM PPLG mencetuskan sebuah program yang dinamakan sebagai program “Si Cantik (Aplikasi Cerita Menarik).” Dalam program ini, TBM PPLG bekerja sama dengan Forum TBM X Let’s Read X The Asia Foundation pada Program Dana Hibah Let’s Read dimana TBM PPLG berhasil menjadi salah satu TBM Penyelenggara yang terpilih. Dalam program ini, TBM PPLG akan mengadakan beberapa kegiatan yang berupa sosialisasi let’s read dan aktivitas literasi.

Selengkapnya, mengenal TBM PPLG, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Masrur Alawi, SE (Kang Acun), founder TBM PPLG Kota Serang. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaApa Baik-Buruknya Kalau Ormas Keagamaan Mengelola Tambang?
Artikel selanjutnyaArisan Berujung Musibah, Puluhan Warga Tandang Dilarikan ke RS