Semarang, Idola 92.6 FM – Untuk melestarikan budaya Jawa di Kota Semarang, anak muda satu ini tergerak. Ia mendirikan sekolah karawitan dan pedalangan. Sekolah itu, ia beri nama Sanggar Sindhu Laras Bocah.
Sosok yang juga pengajar di Sanggar Sindhu Laras Bocah itu adalah Dhananjaya Gesit Widiharto atau akrab disapa Mas Yaya. Sekolah ini diharapkan menjadi wadah untuk melestarikan budaya Jawa bagi anak-anak di Kota Semarang.
Kepada radio Idola, Yaya bercerita ada sosok yang menyemangatinya untuk mendirikan Sindhu Laras Bocah yakni Estikusuma. Tempat menimba ilmu karawitan dan pedalangan didirikan jelang pandemi covid-19. Dari tahun ke tahun, jumlah siswa terus bertambah.“Dulu awal buka 5 siswa, sekarang 25 orang. Beragam, cewek dan cowok. Usia 7 tahun sampai SMP kelas 2-3,”tutur Yaya yang tak lain putra pendiri Teater Lingkar, kepada radio Idola Semarang, pagi (25/03) tadi.
Untuk mengajar, ia tak sendiri. Yaya berkolaborasi dan mengajak orang-orang yang profesional di bidangnya, seperti lulusan Seni Pedalangan dari Institut Seni Surakarta.
Anak-anak yang sekolah di sini, kemudian ditampilkan dalam sebuah acara yang rutin digelar Teater Lingkar. Menurut Yaya, manfaat dari ikut sekolah karawitan dan pedalangan yang terletak di Jalan Gemah Sari 8 no 308 Kedungmundu tersebut, untuk nguri-nguri budaya bagi generasi muda sejak usia dini.
Selengkapnya, mengenal sekolah karawitan dan pedalangan khusus anak-anak di Kota Semarang “Sanggar Sindhu Laras Bocah”, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Dhananjaya Gesit Widiharto. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: