Mengenal Inovasi Alat Pengupas dan Pemotong Bawang Otomatis karya Tim Mahasiswa ITS Surabaya

Tim mahasiswa ITS Surabaya
Tim mahasiswa ITS Surabaya berinovasi membuat alat pengupas dan pemotong bawang otomatis. Karyanya berhasil meraih medali perunggu pada Pekan Ilmiah Nasional ke-36 untuk kategori presentasi di kelas Program Kreativitas Mahasiswa - Karya Inovatif (PKM-KI) 2023. (Foto: Aldi)
Ikuti Kami di Google News

Surabaya, Idola 92.6 FM – Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya baru-baru ini berinovasi membuat alat pengupas dan pemotong bawang otomatis. Tujuan pembuatan alat yang dibuat 5 mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri ITS tersebut untuk meningkatkan efisiensi produksi di sektor pengolahan bawang terutama bagi pelaku UMKM.

Atas inovasinya itu, mereka berhasil meraih medali perunggu pada Pekan Ilmiah Nasional ke-36 untuk kategori presentasi di kelas Program Kreativitas Mahasiswa – Karya Inovatif (PKM-KI) 2023.

Menurut Ketua tim Mahasiswa ITS Surabaya, M Aldi Nugroho, alat ini beda dengan alat yang sudah ada, karena pengupas dan pemotong ada dalam satu sistem.”Jadi untuk alat yang sudah ada, saat ini tidak ada dalam satu sistem. Dalam artian, cuman ada alat pengupas maupun alat pemotongnya. Jadi tidak dalam satu kesatuan,”tutur Aldi kepada radio Idola, pagi (05/02) tadi.

Alat pengupas dan pemotong bawang otomatis
Alat pengupas dan pemotong bawang otomatis, inovasi Tim mahasiswa ITS Surabaya. Dengan alat ini, pelaku UMKM lebih hemat waktu.(Foto: Aldi)

Aldi menambahkan alat yang bisa menampung 5 kilogram bawang ini, memanfaatkan motor dalam proses pengupasan kulit bawang. Motor tersebut akan membuat bawang di dalam mesin saling bersentuhan dan membuat kulit arinya terkelupas. Selanjutnya, alat pengupas dan pemotong bawang otomatis tersebut akan memanfaatkan aliran air untuk memisahkan kulit bawang yang telah terkelupas sebelumnya.

Alat ini dilengkapi beberapa teknologi antara lain baterai valve regulated lead acid (VRLA) dan sensor proximity. Baterai VRLA pada alat ini berfungsi sebagai tenaga cadangan apabila sewaktu-waktu listrik padam. Dengan baterai VRLA ini, alat tersebut dapat digunakan selama dua jam. Sedangkan, sensor proximity digunakan untuk mendeteksi volume tangki pada alat. Tujuannya, mesin mampu menghentikan proses, apabila sensor sudah mendeteksi bahwa tangki pada alat sudah melebihi kapasitasnya.

Lalu, kapan alat ini akan dipasarkan untuk pelaku UMKM?

Selengkapnya, mengenai alat pengupas dan pemotong bawang otomatis, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ketua tim Mahasiswa ITS Surabaya, M Aldi Nugroho. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Artikel sebelumnyaSosialisasikan Rupiah, BI Jateng Sasar Daerah 3T
Artikel selanjutnyaMembaca Debat Kelima Pilpres: Apakah Substansi Perdebatan Sudah Sesuai dengan Persoalan Bangsa?