Surabaya, Idola 92.6 FM – Sosok akademisi ini dikenal sebagai dokter ahli penyakit dalam yang menekuni penelitian di bidang stem cell atau sel punca dan juga gene engineering. Atas ketekunannya selama ini, ia telah mengantongi 13 paten dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sejak 2015 silam.
Ia adalah Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM, ahli Stem Cell dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Purwati yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell (P3SP) Unair tersebut, baru-baru ini meraih WIPO Award for Inventor dari Kemenkumham. Penghargaan diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-24.
Kepada radio Idola, Purwati bercerita pihaknya mulai mengembangkan stem cell sejak tahun 2008. Melalui sejumlah riset, akhirnya mulai tahun 2015 didaftarkan ke Kemenkumham.
Dr Purwati juga telah menghasilkan produk hilirisasi berupa skincare sebanyak 14 varian yang bernama PRUALLURE dan GFs Secret di tahun 2023. Menurut Purwati, sel punca ini masih banyak yang bisa diteliti karena memang sifatnya yang sangat adaptif. Sel punca bisa berubah dan beregenerasi sesuai garisnya.
Karena itulah, sejauh ini sel punca bisa digunakan untuk penanganan berbagai penyakit dari penyakit degenerative/imbalance immune system maupun cancer.
Lalu bagaimana perkembangan stem cell yang diteliti? Siapa yang bisa menggunakan hasilnya?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang, pagi (04/07) tadi, bersama Dr Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM, Ahli Stem Cell dari Universitas Airlangga Surabaya peraih WIPO Award for Inventor. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya:
