Semarang, Idola 92.6 FM – Dosen dan tim mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang baru-baru ini berinovasi membuat Becik-KU (Becak Listrik Kampus Universitas Dian Nuswantoro). Tim terdiri dari 6 mahasiswa dan 6 dosen Udinus.
Becik-KU dikenalkan dalam acara dugderan yang digelar Pemkot Semarang dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan 2024. Kehadiran Becik-KU disambut warga kota Semarang. Bahkan, warga berbondong-bondong untuk mencobanya untuk berkeliling alun-alun Johar pada hari Minggu (3/3/2024) lalu.
Selain hari Minggu lalu, Becik-KU akan hadir pada Jumat (8/3/2024). Hadirnya Becik-KU sebagai langkah Udinus khususnya Fakultas Teknik (FT) Dalam memeriahkan acara tahunan yang ada di Kota Semarang.
Kendaraan listrik yang dinamai Becik-KU itu merupakan karya dari dosen dan mahasiswa Udinus. Becik-KU adalah suatu wahana, sarana transportasi untuk wisata di Kota Semarang. Adanya kendaraan tersebut juga menjawab ajakan pemerintah untuk beralih dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak menjadi energi terbarukan.
Menurut Kaprogdi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro, Dr. Ir. M Ary Heryanto, S.T., M.Eng, bedanya dengan becak listrik yang lain, Becik-KU ini tak ada yang menggenjot. Becak bisa digunakan penumpang, dengan maksimal yang naik beratnya 400-500 kg. Becak juga dilengkapi berbagai fasilitas, misal rute melewati gereja blenduk di Kawasan Kota Lama. Dari kamera yang ada di Becik-KU dapat menangkap gereja blenduk, kamera, dan gps dan kemudian akan menjelaskan apa itu gereja blenduk. Penjelasan melalui suara, sebab jika ada visual justru akan mengganggu penumpang. Ini merupakan bagian dari pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
“Mengapa Kota Lama? Karena kami kerjasama dengan pemkot, dan pemkot ingin memajukan wisata di Kota Lama,” kata M Ary Heryanto, saat diwawancara radio Idola Semarang, Rabu (6/3/24).
Menurut Ary Heryanto, pihaknya mulai melakukan riset sejak tahun 2020. Kemudian merancang riset tahun 2022. “Alhamdulillah kami mendapat pendanaan dari dikti,” ujarnya. Saat ini, lanjut Ary, mereka baru membuat 2 protipe becak listrik. Satu becak menghabiskan anggaran sekitar Rp200-an juta.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Kaprogdi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro, Dr. Ir. M Ary Heryanto, S.T., M.Eng. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: