Mendag Ajak Perajin Batik Semarang Ikut Pameran Internasional

Zul Kipli
Mendag Zulkifli Hasan saat melihat batik hasil kerajinan pelaku UMKM di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Kementerian Perdagangan akan menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39, pada 9-10 Oktober 2024 mendatang di Jakarta.

Pameran bertaraf internasional itu, akan menampilkan berbagai produk Indonesia dalam tiga zona.

Yakni produk food and beverage, produk manufaktur dan perlengkapan rumah.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan TEI akan menjadi tempat bertemunya pelaku usaha Indonesia dengan pembeli dari seluruh dunia, untuk bertransaksi dagang dan investasi. Hal itu dikatakan saat bertemu dengan pelaku UMKM batik di Kota Semarang, Sabtu (8/6).

Zulhas menjelaskan, melalui ajang pertemuan itu pihaknya mengajak para pelaku UMKM dan perajin batik di Kota Semarang mengikuti ajang pameran bertaraf internasional tersebut.

Diperkirakan akan ada seribu peserta yang ikut serta dalam TEI 2024, dan diharapkan dapat menarik sekira 30 ribu pengunjung.

Menurutnya, ajang tersebut jangan sampai dilewatkan dan tidak ikuti karena potensinya cukup besar dan bermanfaat bagi pelaku UMKM.

“Saya mengajak kepada pemerintah daerah, agar memilih perajin-perajin batik yang potensial untuk bisa mewakili Kota Semarang. Misalnya dipilih 10 perajin terbaik untuk mengikuti pameran trade expo, nanti di 9-10 Oktober. Trade expo itu diikuti seluruh pelaku usaha di seluruh dunia dan buyernya dari 180 negara,” kata Zulhas.

Lebih lanjut Zulhas menyebut, para perajin batik yang berasal dari Kota Semarang bisa memanfaatkan pameran tersebut sehingga batik bisa merajai di seluruh dunia tidak hanya di Indonesia.

Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi dari pengusaha atau perajin batik dan pemerintah daerah untuk bisa mengenalkan batik di seluruh dunia.

“Para duta besar nanti juga saya minta bisa mendatangkan buyer dari sejumlah negara,” jelasnya.

Diketahui pada TEI tahun sebelumnya, transaksi yang dicatat senilai USD30,5 miliar dari target USD11 miliar.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan bisa meraup transaksi senilai USD15 miliar. (Bud)

Artikel sebelumnyaSidak di Pasar Semarang, Mendag Kaget Harga Bawang Putih Kok Mahal
Artikel selanjutnyaWacana Sistem Pemilu Diubah Menjadi Tidak Langsung, Apa Plus-Minusnya?