Membaca Peta Politik Jelang Pilkada DKI, Akankah Terjadi Rematch antara Ahok dan Anis?

Pilkada
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2024 diprediksi masih akan berlangsung panas, meski tidak lama lagi, statusnya sudah tidak menjadi ibu kota negara Republik Indonesia.

Jakarta akan menggelar pemilihan kepala daerah bersama seluruh daerah lain di Indonesia pada 27 November 2024. Total ada 37 provinsi dan 508 kabupaten kota yang akan menggelar pilkada menurut data terakhir dari KPU. Di antara daerah-daerah tersebut/ sejumlah pengamat memperkirakan Jakarta masih akan menjadi medan pertempuran yang sengit. Sebab, kemenangan pada pilkada DKI akan menjadi prioritas kedua bagi partai-partai besar setelah Pilpres 2024.

Dilansiir dari CNN Indonesia (29/04/2024), hingga kini, beberapa nama potensial telah masuk bursa dan diprediksi kuat akan maju menuju kursi Jakarta satu. Mereka mewakili partai-partai peraih suara terbanyak hasil pemilihan anggota legislatif 14 Februari 2024.

Contohnya, PDIP yang disebut telah menyiapkan sejumlah nama kondang dari kalangan kadernya untuk maju di Pilgub DKI. Mereka antara lain: Mensos Tri Rismaharini, Menpan RB- Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hingga eks Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Selain itu, ada pula nonkader seperti eks Panglima TNI Andika Perkasa yang menjadi bagian dari tim pemenangan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP di Pilpres 2024 lalu.

Sementara dari Golkar ada nama Ridwan Kamil, Erwin Aksa, hingga Ahmed Zaki Iskandar. PAN juga tak mau ketinggalan, mereka memunculkan nama Eko Patrio, Zita Anjani, dan Lula Kamal.

Selanjutnya, PKS yang memunculkan tiga kader potensial mereka untuk diusung nanti yakni Mardani Ali Sera, Sohibul Iman, Khoirudin, dan Presiden mereka, Ahmad Syaikhu.

Sementara Gerindra, hingga kini belum memunculkan nama kader yang akan diusung di Pilkada Jakarta nanti. Namun, Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad memberi sinyal akan mengusung kader muda. Belakangan, relawan Projo telah mendorong salah satu kader Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk duet dengan Ridwan Kamil.

Begitu pula dengan NasDem–yang mendorong Bendahara Umum sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR, yang namanya juga kondang disebut crazy rich Priok Ahmad Sahroni. Menariknya lagi, Nasdem juga memberi sinyal bakal kembali mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI setelah kandas di Pilpres 2024.

Lalu, membaca peta politik jelang Pilkada DKI: Akankah terjadi rematch antara Ahok dan Anis? Seberapa peluang dan kemungkinannya?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Peneliti di Pusat Riset Politik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP – BRIN),Wasisto Raharjo Jati. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaHakim Konstitusi Arsul Sani Tetap Ikut Tangani Sengketa Pemilu 2024 terkait PPP, Tapi Tidak Ikut Memutus, Bagaimana Cara Menghindari Conflict of Interest?
Artikel selanjutnyaWarga Demak Kini Tak Lagi Perlu Antre Saat Periksa di RSUD Sultan Fatah