Memahami Gempa Megathrust dan Ancamannya, Apa Potensi yang Mungkin Terjadi? Apa Upaya Memitigasinya?

Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Isu gempa Megathrust di Indonesia ramai diperbincangkan. Isu ini muncul setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter terjadi di Pulai Kyushu, Jepang pada 8 Agustus 2024.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono pun memperingatkan, gempa dari dua zona megathrust, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal tunggu waktu.

Alasannya, dua zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

Lalu, memahami gempa Megathrust dan ancamannya; apa potensi yang mungkin terjadi? Di mana episentrumnya, dan daerah mana saja yang akan terkena dampaknya? Lalu, apa upaya untuk memitigasinya?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono.ย (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: