Lewat Festival Medhayoh, OJK Gerakkan Ekonomi UMKM Lokal di Bojonegoro

OJK gelar Kick Off EKI di Wilayah Perdesaan Tahun 2024 di Desa Dolokgede, Bojonegoro.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-OJK terus meningkatkan inklusi keuangan di wilayah perdesaan, melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) guna memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan sejak tahun kemarin, 35 kantor OJK di daerah telah diberikan tugas tambahan untuk menginventarisasi dan memetakan serta mendukung pertumbuhan maupun optimalisasi sektor dan industri unggulan di setiap provinsi secara menyeluruh sampai tingkat kabupaten dan kota. Pernyataan itu disampaikan di sela acara Kick Off EKI di Wilayah Perdesaan Tahun 2024 di Desa Dolokgede, Bojonegoro, pekan kemarin.

Mahendra menjelaskan, pada tahun ini program EKI diimplementasikan di 44 wilayah desa di bawah koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan melibatkan Kantor OJK di daerah, Kementerian/Lembaga terkait dan Lembaga Jasa Keuangan.

“Kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi domestik yaitu pertumbuhan ekonomi daerah. Tentu dengan menopang seluruh perekonomian di daerah adalah di tingkat desa,” kata Mahendra.

Menurutnya, Desa Dolokgede memiliki sektor unggulan di bidang pertanian produktif dan infrastruktur olahraga yang memadai sehingga berpotensi menciptakan destinasi wisata berbasis edusport di Kabupaten Bojonegoro.

“Salah satu program ungglan EKI di Desa Dolokgede yaitu Program ‘Desaku Cakap Keuangan’ yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat di pedesaan tentang lembaga, produk, dan layanan keuangan melalui pelatihan dan edukasi kepada para perangkat desa dan seluruh masyarakat desa,” jelas Mahendra.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menambahkan, inisiasi EKI di dalamnya mencakup program Desaku Cakap Keuangan yang menjabarkan upaya OJK menumbuhkan sumber ekonomi baru di wilayah Indonesia, utamanya untuk wilayah perdesaan di Indonesia.

Friderica menjelaskan capaian program EKI dari sisi inklusi keuangan antara lain pembukaan rekening tabungan (reguler, pelajar, emas) lebih dari delapan ribu rekening dan penyaluran kredit/pembiayaan kepada lebih dari 1.500 debitur serta penambahan titik akses keuangan melalui agen Laku Pandai dan fasilitasi sistem pembayaran QRIS maupun 500 kegiatan edukasi keuangan/pendampingan kepada masyarakat desa.

“Kami sudah menginisiasi sebanyak 36 EKI yang alhamdulillah secara hasil sudah berdampak pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, terutama bagaimana membuat masyarakat memilih akses keuangan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui salah satunya adalah pemberdayaan UMKM di perdesaan,” ucap Friderica. (Bud)