Semarang, Idola 92.6 FM – Kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah sebagai modal sosial mesti dibangun melalui layanan kebijakan publik yang optimal. Dan, untuk menjaga atau memulihkannya kepercayaan, Pemerintah perlu meningkatkan respons atas segala persoalan yang terjadi di masyarakat.
Demikian dikatakan Ade Bhakti Ariawan, Influencer dalam diskusi Semarang Trending Topic “Membangun Modal Sosial Masyarakat Semarang,” yang diselenggarakan radio Idola Semarang bekerja sama dengan Wolu Event & Talent Management, dan Frontone HK Resort, Kamis (27/06/2024) di Frontone HK Resort By Azana Semarang.
Selain Ade Bhakti Ariawan, hadir juga sebagai narasumber: Prof Dr Budi Widianarko (Guru Besar Unika Soegijapranata Semarang) dan Dr Cahyo Seftyono (Lektor Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNNES dan Peneliti di Balairung Network+). Acara dipandu Nadia Ardiwinata, penyiar radio Idola Semarang.
Menurut Ade Bhakti, untuk memulihkan kepercayaan masyarakat sebenarnya hal sepele, yakni tingkatkan respons pada masyarakat. Pemerintah tidak akan punya nilai lebih tinggi dari apa yang diharapkan masyarakkat. “Artinya, sebagai pelayan masyarakat harus terus ditingkatkan terus,” ujar Ade Bhakti yang juga mantan Camat Gajahmungkur Kota Semarang.
Ade Bhakti menambahkan, kepercayaan publik itu modal sosial yang mesti dibangun jauh-jauh hari. Modal sosial yang dibangun itu lebih cepat utk meyakinkan orang lain sehingga bisa memunculkan trust. “Kenapa saya senang “blusukan”? Bagi saya jabatan hanya asesoris. Urip kudu urup. Hidup harus bermanfaat bagi orang lain,” ujar Ade Bhakti yang juga Sekretaris Pemadam Kebakaran Kota Semarang ini.
Menurut Ade Bhakti, menjadi pribadi otentik itu mudah. Asalkan, kita bisa menyeimbangkan antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan orang banyak. “Kalau kita selesai dengan diri sendiri, sudah cukup. Kita bisa total untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Dr Budi Widianarko, mengatakan, kepercayaan itu bukan kata benda tetapi kata kerja. Sebagai bagian dari modal sosial dalam pembangunan, ia bergerak dinamis dan mesti diupayakan. “Trust itu bisa ditingkatkan, syaratnya punya kepercayaan diri untuk memperbaiki,” kata Prof Budi.
Menurut Prof Budi, melihat kondisi Kota Semarang saat ini jangan hanya satu titik. Harus diakui, saat ini banyak perubahan yang ke arah baik. Agar kita bangga menjadi orang Indonesia ataupun Semarang, jangan hanya piknik ke Singapura. “Tapi, coba ke India. Kita pasti bangga. Ada lebih banyak kemajuan yang kita miliki,” ujarnya.
Prof Budi menambahkan, secara biologis, manusia itu pada intinya bukan baik tapi buruk. Tapi selalu terombang-ambing antara altruis dan egois. “Untuk bisa memberikan trust, seseorang sudah menemukan keseimbangan atara egois dan altruis,” tuturnya.
Sementara itu, Dr Cahyo Seftyono, mengatakan, menjadi pribadi otentik itu tidak mudah. Banyak tantangan. Menyitir pandangan Ibnu Khaldun, “Engkau dibenci karena kejujuran itu lebih baik daripada dicintai karena kemunafikan,” katanya.
“Untuk bisa meningkatkan trus publik pada pemerintah, diperlukan penguatan suara publik. Di luar negeri melalui petisi publik bisa mengubah kebijakan. Kalau di sini, masih belum, “tandasnya. (her/tim)