Semarang, Idola 92,6 FM-Menjaga laju inflasi di Jawa Tengah tetap terkendali, segala upaya terus dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk juga pemerintah daerah.
Terbaru, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng menggandeng pemprov untuk mengampanyekan gerakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Peduli Inflasi dengan menggunakan cabai kering dan juga pasta bawang merah.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Ndari Surjaningsih mengatakan tantangan dalam mengelola inflasi di provinsi ini, terjadi pada kelompok makanan yang gejolak. Hal itu dikatakan di sela kegiatan Jateng Halal Foodcamp di Hotel Tentrem Semarang, Rabu (20/11).
Ndari menjelaskan, komoditas pangan yang kerap bergejolak di Jateng adalah cabai dan bawang merah.
Sebab, kedua bahan pangan itu sifatnya musiman karena ada periode tertentu pasokannya melimpah atau mengalami penurunan.
Menurutnya, hal itu berakibat pada inflasi di Jateng menjadi naik turun.
“Nah, tentu yang bagus adalah harganya stabil. Jadi kita stabilkan agar tidak terlalu bergejolak. Salah satu caranya adalah ketika sedang panen harganya turun, sehingga ada permintaan supaya diolah agar lebih awet dengan dikeringkan,” kata Ndari.
Lebih lanjut Ndari menjelaskan, apabila masyarakat Jateng sudah terbiasa menggunakan bahan pangan olahan cabai kering dan pasta bawang merah maka upaya pengendalian inflasi bisa dilakukan secara optimal.
Hasilnya, permintaan masyarakat akan cabai maupun bawang merah bisa merata sepanjang tahun.
“Proses bagaimana masyarakat terbiasa menggunakan cabai kering dan pasta bawang merah ini yang terus kita edukasi dan sosialisasi. Karena kita kan mengubah cara atau kebiasaan masyarakat. Harapannya, inflasi bisa stabil tidak bergejolak,” pungkasnya. (Bud)