KAI Daop 4 Semarang Preservasi Stasiun Bedono

Jajaran KAI Daop 4 Semarang bersama Komunitas Pecinta KA sedang melakukan pengecatan ulang sepur putar di Stasiun Bedono.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-KAI Daop 4 Semarang bersama Komunitas Pecinta Kereta Api IRPS (Indonesian Railway Preservation Society) mengadakan kegiatan preservasi Stasiun Bedono, pekan kemarin.

Hal tersebut dilakukan, sebagai bentuk upaya melestarikan cagar budaya perkeretaapian yang bersejarah.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan kegiatan preservasi berupa pengecatan ulang sejumlah struktur penting di stasiun seperti corong air, persinyalan dan sepur putar.

Pengecatan tidak hanya memerbarui tampilan fisik, tetapi juga mengembalikan warna asli setiap objek sesuai dengan dokumentasi sejarahnya agar estetika dan nilai sejarah dapat tetap terjaga.

Franoto menjelaskan, Stasiun Bedono merupakan salah satu stasiun tua yang dibangun pada era kolonial Belanda.

Stasiun Bedono dikenal sebagai salah satu rute bersejarah, dengan pemandangan pegunungan yang indah.

Menurutnya, Stasiun Bedono juga menyimpan kekayaan arsitektur khas zaman Belanda dan menjadikannya bagian dari cagar budaya yang harus dijaga keberadaannya.

“Kerja sama ini adalah bukti nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap pelestarian warisan perkeretaapian di Indonesia. Preservasi ini adalah wujud dari komitmen KAI untuk menjaga bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi,” kata Franoto.

Lebih lanjut Franoto menjelaskan, dengan adanya kegiatan tersebut juga diharapkan bisa menginspirasi masyarakat untuk ikut peduli terhadap pelestarian aset-aset bersejarah perkeretaapian lainnya.

Melalui aksi tersebut, lingkungan Stasiun Bedono kembali terlihat asri dan nyaman serta terlihat keindahan stasiun tempo dulu.

“Tanpa dukungan dan dedikasi dari para anggota IRPS, upaya pelestarian ini mungkin tidak dapat berjalan sebaik ini. Kami sangat mengapresiasi semangat mereka dalam menjaga warisan perkeretaapian,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPalak Pedagang di Tlogosari, Remaja Belasan Tahun Diringkus Polisi
Artikel selanjutnyaApa yang Perlu Diperbaiki Oleh Kementerian Dikdasmen dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran sekarang ini?