Semarang, Idola 92,6 FM-BPS Jawa Tengah mencatat, provinsi ini pada Januari 2024 mengalami inflasi sebesar 2,69 persen.
Yang mengejutkan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang sebesar 4,93 persen dan inflasi terendah berada di dengan Purwokerto sebesar 2,09 persen.
Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga, yang ditunjukkan naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran seperti makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,63 persen. Hal itu disampaikan melalui siaran pers secara daring, kemarin.
Dadang menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras sebesar 0,62 persen dan disusul Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,21 persen serta bawang putih sebesar 0,18 persen dan cabai merah sebesar 0,14 persen.
Selain itu juga ada gula pasir sebesar 0,10 persen, Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar 0,06 persen, tempe sebesar 0,05 persen, tomat dan air kemasan masing-masing sebesar 0,04 persen dan pisang sebesar 0,03 persen.
Menurut Dadang, secara bulan ke bulan komoditas yang menyumbang inflasi terbesar adalah beras tomat.
“Sektor kesehatan juga ada yang menyumbang inflasi untuk Jawa Tengah pada Januari 2024,. yaitu sebesar 1,36 persen. Kelompok kesehatan yang mengalami inflasi adalah obat-obatan dan produk kesehatan sebesar 2,43 persen, jasa rawat jalan sebesar 1,74 persen dan jasa kesehatan lainnya sebesar 1,24 persen,” kata Dadang.
Lebih lanjut Dadang menjelaskan, sektor transportasi juga menyumbang inflasi pada Januari 2024 sebesar 1,41 persen.
Kelompok mengalami inflasi yaitu pembelian kendaraan sebesar 1,85 persen, jasa angkutan penumpang sebesar 5,11 persen dan jasa pengiriman barang sebesar 1,24 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu mobil sebesar 0,05 persen, angkutan udara sebesar 0,05 persen dan sepeda motor sebesar 0,03 persen,” pungkasnya. (Bud)