Jaga Kelestarian Lingkungan, Bandara Ahmad Yani Tanam 6 Ribu Bibit Mangrove

Manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang bersama masyarakat melalui penanaman mangrove di Pantai Mangunharjo.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-PT Angkasa Pura I Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang bersama Lanumad dan komunitas bandara menggandeng Kelompok Tani Mangrove Lestari melaksanakan aksi penanaman enam ribu bibit mangrove di Pantai Mangunharjo, Jumat (6/9).

General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada mengatakan aksi penanaman mangrove, merupakan aksi yang sejalan dan selaras dengan konsep Green Airport dan Eco Friendly Airport.

Dengan kegiatan tersebut, pihaknya mengajak seluruh komunitas bandara dan lingkungan untuk menaruh perhatian dan kepedulian terhadap pelestarian mangrove.

Sebab, lokasi operasional bandara berada di areal pesisir.

“Penanaman mangrove seperti ini sangat penting untuk mencegah terjadinya abrasi, serta potensi kerusakan lingkungan pesisir pantai. Tidak hanya bagi operasional bandara, namun juga bagi pemukiman masyarakat yang ada di sekitar Pantai Mangunharjo. Kita memiliki tanggung jawab secara bersama-sama dalam menjaga kelestarian alam tempat kita tinggal, serta merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap penyelamatan lingkungan di kota Semarang secara umum,” kata Fajar.

Fajar lebih lanjut menjelaskan, bantuan enam ribu bibit mangrove dari Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang untuk pemeliharaan akan dilakukan Kelompok Tani Mangrove Lestari.

Pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan monitoring secara rutin, sebagai upaya dalam pengelolaan habitat serta dapat menyediakan ekosistem penarik wildlife di luar bandara demi keselamatan operasional bandara.

“Program tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan program hibah dari PT Angkasa Pura I ditujukan kepada masyarakat, sehingga dapat membantu kondisi sosial di lingkungan menjadi lebih baik. Di dalam program bina lingkungan terdapat sektor-sektor yang menjadi sasaran yaitu bencana alam, pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, kesehatan, pelestarian alam dan yang terakhir adalah bantuan sosial pengentasan kemiskinan,” pungkasnya. (Bud)