Semarang, Idola 92,6 FM-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah, dinobatkan sebagai daerah dengan kinerja pengendalian inflasi terbaik wilayah Jawa-Bali.
Oleh sebab itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng siap membagikan jurus jitu dalam upaya pengendalian inflasi.
Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Arief Hartawan mengatakan ada banyak alasan menjadikan Jateng sebagai tempat rujukan bagi sejumlah daerah, untuk menimba ilmu dalam upaya pengendalian inflasi. Hal itu dikatakan di sela kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Jawa di Balai Penyuluhan Pertanian Kota Semarang, Rabu (14/8).
Arief menjelaskan, GNPIP menjadi modifikasi dalam menyelesaikan persoalan pergerakan harga atau inflasi daerah dan nantinya bisa direplikasi di wilayah lain.
Bagi Bank Indonesia, ada tiga hal utama yang harus disikapi dan diantisipasi di tengah kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja.
Terutama, dalam hal mengendalikan inflasi tidak terlalu tingga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, laju inflasi yang terjadi selama ini sebagian besar karena pengeluaran masyarakat paling banyak di bidang pangan.
“Di awal tahun lumayan tinggi, sekarang turun bisa turun ke angka 3,6 persen untuk volatile foodnya. Meskipun angkanya sudah di angka sasaran kita, tapi tetap tidak boleh lengah dan jangan kasih kendor. Sehingga, kita tetap bisa jaga inflasi pangan di level 3-5 persen,” kata Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, dalam upaya menjaga tingkat inflasi pada angka sasaran yang ditentukan Bank Indonesia namun tetap membutuhkan kerja sama semua pihak.
Sebab, semua stakeholder memiliki peran masing-masing dan tugas Bank Indonesia melakukan orkestrasi menjaga laju inflasi.
Sementara Sekda Jateng Sumarno menambahkan, GNPIP menjadi energi bagi semua pihak di provinsi ini untuk menjaga laju inflasi.
Sebab, Jateng menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional dengan persoalan fluktuasi harga pangan selalu menyebabkan inflasi.
Menurut Sumarno, menjadi perhatian semua dalam upaya menjaga inflasi daerah.
“Jawa Tengah ini rencana pembangunan jangka panjang 2025-2045 sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan pusat, sebagai penumpu pangan dan industri,” ucap Sumarno.
Sumarno berharap, upaya yang sudah dilakukan TPID Jateng untuk menjaga laju inflasi bisa berlanjut hingga akhir tahun mendatang. (Bud)