Banyumas, Idola 92.6 FM – Ketika masih kuliah di STAIN Purwokerto, sosok satu ini sudah melayani pemberantasan buta aksara. Bersama teman-temannya, ia melakukan hal ini sampai kuliah selesai. Hingga akhirnya dilakukan sampai sekarang.
Sosok pejuang pendidikan itu adalah Isrodin (42) perintis dan Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pakis Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
Menurut Kang Is, panggilan akrab Isrodin, ia berkegiatan di PKBM Argowilis. Dari sini, ia mendirikan forum taman baca Se-Kabupaten. Setelah melakukan pengamatan di lapangan, ia mendirikan boarding school mbangun desa. Kegiatannya, belajar dengan cara keliling desa. Salah satunya di area pegunungan, dan persawahan.
Kang Is juga mendirikan rumah baca, melakukan kurban bersama, mendirikan PAUD, hingga pada tahun ketiga, ia mendirikan sekolah MTs Pakis. Menurut Kang Is, alasan mendirikan sekolah MTs Pakis karena banyak anak putus sekolah. Kenapa? Salah satu di antaranya karena jarak kampung jauh dengan pusat desa, sekitar 5-6 km.
Selain jauh, akses jalan juga belum mendukung. “Aksesnya jauh, secara geografis melewati hutan, jalannya belum aspal, mau masuk ke hutan itu yang jalan kaki,”tutur Kang Is yang dinobatkan sebagai Tutor Berprestasi Kabupaten Banyumas 2013, kepada radio Idola, pagi (20/06) tadi.
Lalu bagaimana respon warga? Dari mana dana operasional sekolah, guru dan buku-buku untuk anak didiknya?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Isrodin, perintis dan Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pakis Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: