Semarang, Idola 92,6 FM-OJK meluncurkan peta jalan atau Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura 2024-2028.
Tujuannya, untuk memberikan informasi mengenai visi dan arah pengembangan Modal Ventura di Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Agusman mengatakan roadmap ditopang empat pilar yaitu pilar tata keuangan dan kelembagaan, pilar edukasi dan literasi konsumen, pilar pengembangan dan jaringan ekosistem serta pilar pengaduan, pengawasan dan perizinan. Hal itu disampaikan secara daring, Selasa (23/1).
Agusman menjelaskan, kehadiran roadmap untuk mendorong kontribusi modal ventura terhadap perekonomian nasional khususnya pembiayaan perusahaan modal rintisan sekaligus UMKM.
“Pertumbuhan pembiayaan modal ventura pada November 2023 mengalami terkontraksi sebesar 2,61 persen (yoy). Tapi nilai nominalnya (pembiayaan) tinggi Rp17,39 triliun,” kata Agusman.
Lebih lanjut Agusman menjelaskan, pencapaian tersebut jauh lebih tinggi dibanding lima tahun terakhir.
Pada 2018 lalu, penyaluran hanya mencapai Rp8 triliun dan di akhir 2022 sudah mencapai Rp18 triliun.
“Artinya meningkat 200 persen. Ini diberikan kepada sekitar 2,28 juta pasangan usaha dan 1,71 juta di antaranya berlokasi di Jawa serta 573 ribu di luar Pulau Jawa,” jelasnya.
Agusman menyebut, ada tiga fase pengembangan industri modal ventura yang harus dijalani.
Yakni fase penguatan pondasi dan konsolidasi (2024-2025), menciptakan momentum (2026-2027) dan fase penyesuaian dan pertumbuhan (2028-seterusnya).
“Strategi-strategi yang akan ditempuh antara lain penguatan pemodalan, tata kelola, manajemen risiko dan SDM. Kemudian penguatan, perizinan dan pengawasan. Penguatan edukasi dan literasi konsumen serta penguatan ekosistem modal ventura dan terakhir pengembangan infrastruktur data dan sistem informasi,” pungkasnya. (Bud)