Semarang, Idola 92,6 FM-Kasus kekerasan yang dialami seorang operator SPBU Sultan Agung Semarang, mendapat perhatian dari manajemen Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah.
Sebab, kejadian itu sempat viral di media sosial (medsos) dan menyebar.
Korban yang merupakan operator SPBU Sultan Agung Semarang, Afrida Azzahra mengaku tidak menyangka bakal mendapat perlakuan kasar dan dianiaya seorang pengendara motor berpelat merah saat bekerja. Hal itu dikatakan saat ditemui di tempat kerjanya, Kamis (21/11).
Menurutnya, iya hanya bekerja sesuai aturan yang berlaku dan menyarankan pengendara motor pelat merah itu membeli bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
Sebab, sepeda motor yang dinaiki berpelat merah itu awalnya hendak membeli BBM jenis Pertalite.
“Kita kan bekerja sesuai SOP, dan menjalankan SOP. Jadi kalau ada yang tidak sesuai SOP atau tidak sesuai prosedur, pasti kita akan menegurnya. Dan saya bekerja cuma menjalankan sesuai SOP,” kata Afrida.
Sementara Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Aribawa memberikan apresiasi kepada Afrida, karena telah bekerja memegang teguh prosedur yang berlaku.
Menurutnya, Pertamina memberikan apresiasi sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan kepada Afrida karena telah menunjukkan dedikasi dalam melayani masyarakat meski harus menghadapi risiko dan insiden kekerasan.
“Kami berterima kasih kepada saudari Afrida yang telah melayani konsumen sesuai dengan SOP. Tentunya, kami berdoa agar saudari Afrida bisa sehat kembali,” ujar Aribawa.
Aribawa menjelaskan, sebagai bentuk terima kasih pihaknya memberikan e-voucher MyPertamina senilai Rp1 juta. (Bud)