Semarang, Idola 92.6 FM – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indonesia mengalami deflasi lima bulan berturut-turut hingga September 2024. Menurut BPS, Indonesia deflasi sejak Mei 2024 sebesar 0,03 persen. Kemudian, angka deflasi turun menjadi 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen Juli, 0,03 Agustus, dan 0,12 September.
Bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, Januari tercatat inflasi 0,04 persen. Sementara Februari inflasi 0,37 persen, Maret 0,52 persen, serta April 0,24 persen. Angka deflasi tersebut diyakini menunjukkan kondisi terburuk yang dialami Indonesia sejak 1999. Indonesia juga terakhir mengalami deflasi beruntun pada masa pandemi Covid-19.
Merespons hal itu, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa deflasi maupun inflasi harus dikendalikan dengan baik demi menjaga stabilitas harga sehingga kondisi perekonomian tidak merugikan produsen dan konsumen. Menurut Presiden, keseimbangan antara stabilitas harga dan kemampuan produsen untuk memproduksi adalah hal yang penting.
Lalu, apa itu deflasi, apa penyebab dan dampaknya; Dan, bagaimana jalan keluarnya?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal.ย (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: