IDI Jateng Dukung Investigasi Kemenkes Terkait Kasus Bunuh Diri Mahasiswi PPDS Undip

Ketua IDI Jateng dr Telogo Wismo (tengah) saat memberi keterangan kepada sejumlah wartawan.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-IDI Wilayah Jawa Tengah memberikan dukungan langkah investigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, terkait kasus meninggalnya seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip).

Hal itu dilakukan, agar tidak ada kejadian serupa yang terulang di masa mendatang.

Ketua IDI Jateng Telogo Wismo mengatakan pihaknya menyayangkan ada kejadian tersebut, dan membuat ada mahasiswi PPDS atas nama dr Aulia Risma Lestari meninggal dunia karena bunuh diri. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Kamis (15/8) sore.

Telogo menjelaskan, dr Aulia Risma Lestari merupakan anggota IDI Kota Tegal dan berdinas di RSUD Kardinah Tegal.

Rekan-rekan almarhumah yang ada di IDI Kota Tegal maupun RSUD Kardinah, menyebut jika selama bekerja dikenal rajin dan giat.

“IDI Jawa Tengah akan sesuai dengan tugasnya, tidak akan melakukan investigasi. Namun, kami mendukung investigasi yang dilakukan Kemenkes agar masalah bisa diselesaikan dengan baik. Jangan sampai terulang lagi,” kata Telogo.

Telogo lebih lanjut menjelaskan, IDI Jateng juga tidak mendukung adanya aksi perundungan seperti halnya yang dijelaskan dalam surat edaran dari Kemenkes.

Namun terkait hal itu, IDI Jateng belum mendapat laporan adanya aksi perundungan yang terjadi di lingkungan PPDS Fakultas Kedokteran Undip.

“Kami ada bidang yang siap memberikan bantuan mana kala ada laporan soal perundungan. Sebab, kami juga tidak mendukung adanya praktik perundungan,” jelasnya.

Telogo mengakui, sekolah dokter spesialis memang tekanannya luar biasa baik fisik maupun psikis.

Terutama untuk dokter anestesi, karena berhadapan dengan pasien dari mulai dibius hingga siuman kembali.

“Dokter anestesi memang ibaratnya bekerja dengan kecepatan. Dia harus bekerja saat pasien dalam kondisi pingsan karena dibius, hingga kemudian membangunkan kembali,” pungkasnya. (Bud)