Banyumas, Idola 92.6 FM – Selama kurang lebih satu dasa warsa, sosok satu ini menekuni budidaya durian varietas kromo (lebih dikenal durian bawor) yang merupakan tanaman durian endemik untuk wilayah Banyumas dan sekitarnya. Kunci sukses budidaya durian adalah merawatnya dengan hati.
Sosok itu adalah Ganjar Budhi Setiaji (50), pembudidaya durian dari Banyumas Jawa Tengah. Untuk perawatan, Ganjar sering mengajak ngobrol pohon durian di kebun. Biasanya pagi dan sore hari saat mulut daunnya membuka.”Jam-jamnya itu kan kalau saya, kalau istilah di dunia pertanian mungkin pada saat mulut daun membuka, jam 6 pagi sampai jam 10 dan kalau sore antara jam 3 sampai jam 5,”tutur Ganjar kepada radio Idola Semarang, pagi (07/02) tadi.
Ganjar mempunyai kebun durian seluas 3 hektar di Desa Plana Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Di Kebun ini, ada 300 pohon durian yang 90 persennya merupakan durian jenis kromo, lainnya jenis durian lokal. Menurut penyuka buah durian ini, musim durian berbuah pada Januari hingga Maret setiap tahunnya. Di luar bulan itu, saatnya melakukan perawatan terhadap pohon durian. Ia tak mau memaksa agar pohon berbuah sepanjang tahun.
Hasil buah durian yang dirawat dengan sepenuh hati, tak kaleng-kaleng. Bobot buah durian bisa mencapai 3-6 kg/buah, bahkan yang paling besar bisa mencapai 9 kilogram. Di luas lahan 3 hektar tersebut, Ganjar bisa memanen kurang lebih 3-7 ton dalam sekali musim panen.
Penasaran, apa yang disampaikan Ganjar kepada pohon-pohon durian di kebunnya? Lalu apa larangan bagi pengunjung kebun durian Ganjar?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ganjar Budhi Setiaji, pembudidaya durian dan Ketua Kelompok Tegar Galur Farm dari Banyumas Jawa Tengah. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: