Festival Arak-arakan Cheng Ho akan Mengiringi Pembukaan Semargres 2024

Presscon Semargres 2024
Kota Semarang akan kembali menggelar event Semarang Great Sale (Semargres) 2024 mulai 1 hingga 31 Agustus 2024. Pembukaan Semargres bersamaan dengan Festival Arak-arakan Cheng Ho yang akan dilakukan pada 2 Agustus 2024. (Foto: Imam Syakur)

Semarang, Idola 92.6 FM – Penyelenggaraan event diskon besar-besaran di Kota Semarang, Semarang Great Sale (Semargres) 2024 bakal digelar pada awal Agustus, mulai 1 hingga 31 Agustus 2024.

Tahun ini, penyelenggaraan Semargres tahun akan berbeda karena pembukaannya bersamaan dengan Festival Arak-arakan Cheng Ho yang akan dilakukan pada 2 Agustus 2024.

Ketua Panitia Semarang Great Sale 2024, Tanti Aqsa mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, penyelengaraan Semargres adalah untuk meningkatkan perekonomian di Kota Semarang. Hal ini coba diwujudkan dengan melibatkan banyak tenant dan kolaborasi dengan 10 pasar tradisional serta lima paguyuban UMKM.

“Untuk hadiah di Semargres tahun ini ada satu unit mobil lima motor, laptop serta barang elektronik lainnya,” kata Tanti, saat Press Conference Festival Arak-arakan Cheng-Ho dan Opening Semarang Great Sale di Setos Cafe Kota Semarang, Jumat (19/8).

Tanti menambahkan, target transaksi dalam Semargres tahun ini diharapkan lebih tinggi dari tahun 2023. “Pada tahun 2023, transaksi di Semargres mencapai lebih dari Rp200 miliar, sedangkan tahun ini kami optimistis transaksi bisa tembus Rp300 miliar,” ujarnya.

Ketua Yayasan Klenteng Sam Poo Kong, Mulyadi Setiakusuma, mengatakan, dalam rangka menyambut Hari Kedatangan Laksamana Zheng He yang ke-619 tahun pengurus Yayasan Klenteng Agung Sam Poo Kong akan menyelenggarakan event bertajuk “Festival Arak-arakan Cheng Ho 2024 (619 tahun)”.

“Acara ini merupakan event tahunan untuk memperingati hari kedatangan Laksamana Cheng Ho di Pantai Simongan yang petilasannya sekarang menjadi Klenteng Agung Sam Poo Kong,” katanya.

Presscon Semargres 2024
Kota Semarang akan kembali menggelar event Semarang Great Sale (Semargres) 2024 mulai 1 hingga 31 Agustus 2024. Pembukaan Semargres bersamaan dengan Festival Arak-arakan Cheng Ho yang akan dilakukan pada 2 Agustus 2024. (Foto: Imam Syakur)

Selain itu, lanjut Mulyadi, event ini diselenggarakan agar menjadi agenda Nasional Pariwisata Indonesia sekaligus mempromosikan kearifan lokal dengan masuk ke Kharisma Event Nusantara (KEN).

“Oleh karena itu, kami mempunyai keinginan untuk membuat acara tersebut menjadi lebih menarik dan dapat menjadi acara unggulan di tingkat Nasional maupun taraf Internasional,” jelasnya.

Menurut Mulyadi, rangkaian event Festival Arak-arakan Cheng Ho tahun ini lebih menarik karena digelar selama tiga hari dengan hiburan kesenian serta konser musik dari musisi kebanggaan Jawa Tengah dan Indonesia.

“Serta banyak dukungan dari berbagai pihak salah satunya adalah bergabungnya Semarang Great Sale 2024 pada acara ini yang pembukaannya dilaksanakan pada hari pertama Festival,” imbuhnya.

HUT Kedatangan Laksamana Cheng Ho ke-619 tahun rencananya dipusatkan di Klenteng Agung Sam Poo Kong, JI. Simongan 129 Semarang. Rencananya akan dihadiri umat dari Klenteng Tay Kak Sie dan Klenteng Agung Sam Poo Kong, warga Wisatawan Nusantara, dan Wisatawan Mancanegara.

Sementara itu, Arnaz Andrarasmara, Ketua Kadin Semarang sebagai penyelenggara menyampaikan, Semargres selalu dilaksanakan saat kondisi perekonomian di Semarang sedang low season. Pihaknya tidak pernah menggelar di high season agar perputaran ekonomi berputar. Atau bisa mendongkrak perekokomian.

“Konteksnya tidak hanya dari sisi kegiatan yang bersifat kuliner atau berbelanja. Tapi yang menarik, bagaimana kita juga mendorong agar bulan-bulan di sekarang great sale di Semarang itu banyak event,” tuturnya.

Arnaz menambahkan, Semarang memang bukan sebuah kota yang jadi patokan pariwisata, beda dengan Bali atau kota wisata lainnya. Namun, saat ini, Semarang sudah menasbihkan Kota Pariwisata. “Kita bisa menghaire event-event di tingkat nasional. Sehingga ekonominya dibagi rata. Hotelnya keren-keren juga dan tidak terlalu mahal. Selain itu kulinernya kotanya kondusif dan aman,” tambahnya. (ims/her)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaMenyorot Polemik Pemberian Hak Guna Usaha (HGU) di IKN hingga 190 Tahun
Artikel selanjutnyaBertandang ke Desa Terbersih Versi UNESCO, Sayang Kalau Tak Pakai Baju Adat Bali