Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam beberapa bulan terakhir ini, BPS Jawa Tengah memberikan catatan terhadap pergerakan inflasi di provinsi ini karena menunjukkan jika selama empat bulan beruntun di 2024 terjadi deflasi.
Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan provinsi ini pada Juli 2024, mengalami deflasi sebesar 0,13 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,66 persen. Hal itu disampaikan melalui siaran pers secara daring, Kamis (1/8).
Endang menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan sumbangan terjadinya deflasi pada Juli 2024 di Jateng antara lain: bawang merah, cabai merah, tomat, telur ayam ras dan bawang putih.
Komoditas bawang merah menyumbang andil deflasi di Jateng pada Juli 2024 sebesar 0,13 persen, cabai merah sebesar 0,06 persen, tomat sebesar 0,03 persen, telur ayam ras sebesar 0,02 persen dan bawang putih sebesar 0,01 persen.
“Kita mengalami deflasi sebesar 0,13 persen. Perlu kita ketahui bahwa deflasi yang terjadi secara month to month, ini merupakan deflasi yang keempat selama tahun 2024. Deflasi bulan Juli ini disebabkan adanya penurunan indeks harga konsumen dari Juni ke Juli,” kata Endang.
Lebih lanjut Endang menjelaskan, meskipun Jateng mengalami deflasi pada Juli 2024 namun tetap ada komoditas sebagai penahan penurunan harga atau mengalami inflasi.
Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi pada Juli 2024 adalah cabai rawit, beras, emas perhiasan, kopi bubuk, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Komoditas cabai rawit menyumbang terjadinya inflasi sebesar 0,07 persen, beras sebesar 0,03 persen, kopi bubuk, Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan kentang masing-masing sebesar 0,04 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 2,16 persen, dan terendah terjadi di Purwokerto sebesar 1,64 persen,” pungkasnya. (Bud)