Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan K(Disnak Keswan) Jawa Tengah masih menunggu hasil laboratorium, terkait matinya lima sapi di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang secara mendadak.
Disnak Keswan Jateng sudah mengirim sampel darah dan air liur, untuk dilakukan pemeriksaan.
Kepala Disnak Keswan Jateng Agus Wariyanto mengatakan adanya kasus kematian beberapa ekor sapi yang terjadi di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang itu dikoordinasikan bersama dinas terkait utamanya di Pemkot Semarang. Hal itu dikatakan saat ditemui di MAJT, kemarin.
Agus menjelaskan, kematian beberapa ekor sapi di Kecamatan Gunungpati itu terjadi antara 1-5 Agustus 2024.
Kasus kematian beberapa ekor sapi di Kecamatan Gunungpati itu menimbulkan banyak pertanyaan, karena lima ekor sapi mati hampir bersamaan waktunya.
Menurutnya, beberapa sampel dari lima ekor sapi yang mati itu sudah diambil dan dikirimkan ke Balai Besar Veteriner Yogyakarta yang memiliki kewenangan untuk menguji lab apabila terjadi penyakit pada sapi.
“Bisa ada kemungkinan bukan penyakit. Bisa juga non penyakit, misalnya dari pakannya. Ini yang masih kita cari. Sampai saat ini belum ada hasil resmi dari Balai Besar Veteriner, dan tetap kita tunggu karena itu menunjukkan apakah terkait karena penyakit hewan,” kata Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara di lapangan dan menganalisa gejala-gejala yang ada diketahui jika sapi tersebut dibeli dari luar kota.
Apabila membeli dari pasar hewan, untuk penyakitnya tidak bisa dilakukan antisipasi.
Namun, ada beberapa sapi dengan gejala “ngorok” tapi untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) belum selesai.
“Kami tetap tunggu hasil lab dari Balai Veteriner. Biasanya, hasilnya bisa diketahui dua hari,” pungkasnya. (Bud)