Semarang, Idola 92,6 FM-Bandara Ahmad Yani Semarang menyiapkan personel yang andal dan terlatih, dalam upaya menghadapi keadaan darurat di lingkungan bandara.
Tujuannya, agar seluruh personel memiliki uji kemampuan dan kesigapan seluruh personel serta menguji Standard Operating Procedure (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, Wahyudi mengatakan pihaknya menggelar penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) yang ke-116, dalam rangka penanganan insiden di lingkungan Bandara Ahmad Yani Semarang. Hal itu dikatakan usai menyaksikan kegiatan latihan PKD di Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis (22/8).
Wahyudi menjelaskan, tujuannya untuk menjaga keahlian dan ketangkasan dari para anggota di lapangan saat menghadapi keadaan bahaya.
“Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keamanan dan keselamatan penerbangan merupakan prioritas utama yang perlu mendapat perhatian ekstra karena terkait dengan keselamatan jiwa manusia,” kata Wahyudi.
Menurut Wahyudi, PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas serta kemampuan personel dalam menghadapi setiap risiko maupun ancaman serta gangguan keselamatan penerbangan.
Sementara General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada menambahkan, latihan keadaan darurat mengilustrasikan adanya kecelakaan pesawat terbang dari maskapai penerbangan Mochi Air tipe Airbus A330-200 rute Semarang-Batam yang mengangkut 100 orang penumpang dan delapan awak kabin mengalami gangguan pada mesin pesawat nomor dua engine trouble beberapa saat setelah mengudara.
Pesawat Moci Air kemudian meminta kembali ke bandara asal, dan tergelincir keluar runway 31 dan terbakar.
“Disimulasikan penumpang selamat berjumlah 68 orang, 14 orang luka ringan, 10 orang luka sedang, 13 orang luka berat dan tiga orang meninggal dunia,” ujar Fajar.
Lebih lanjut Fajar menjelaskan, latihan tersebut juga melibatkan AirNav Indonesia Cabang Semarang dan TNI/Polri serta kantor kesehatan pelabuhan maupun rumah sakit di sekitar bandara.