Daerah di Jateng Ini Paling Tinggi Angka Inflasinya, Yuk Cek Daerahmu Bukan

TPID Jateng
TPID Jateng saat melakukan pemantauan harga daging ayam ras di pasar tradisional.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Jawa Tengah pada Maret 2024 kemarin, mengalami inflasi sebesar 0,60 persen secara bulan.

Inflasi tersebut lebih tinggi dibanding periode sebelumnya, yang hanya 0,57 persen secara bulan.

Salah satu daerah di provinsi ini, diketahui paling tinggi tingkat inflasinya pada Maret 2024.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan secara spasial, sebagian kota pantauan inflasi di provinsi ini mengalami peningkatan tekanan inflasi. Hal itu disampaikan melalui siaran pers, Selasa (2/4).

Menurut Rahmat, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Wonosobo yang pada periode laporan mencatatkan inflasi sebesar 0,86 persen secara bulanan.

Sementara Rembang, mencatatkan inflasi bulanan terendah pada periode laporan sebesar 0,31 persen.

Rahmat menjelaskan, pada periode laporan diketahui jika peningkatan tekanan inflasi terutama dipengaruhi kenaikan harga beberapa komoditas pangan utama.

Komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras, memiliki kontribusi tertinggi dalam inflasi periode Maret 2024.

“Kenaikan harga komoditas tersebut berlangsung, seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat pada momentum Ramadan. Selain itu, harga pakan ternak yang masih tinggi juga turut menjadi faktor penyebab peningkatan harga daging ayam ras dan telur ayam ras. Komoditas lainnya yang turut menjadi andil penyebab inflasi yaitu beras. Beras masih mencatatkan tekanan inflasi namun dengan magnitude yang berkurang,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, Bank Indonesia bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah melalui Forum TPID Jateng akan terus berkoordinasi dan bersinergi serta bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi.

Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan, untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang atau komoditas di Jateng sehingga inflasi dapat terjaga di rentang sasaran 2,5±1 persen.

“Memperhatikan kondisi terkini dan guna menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, diperlukan koordinasi dan sinergi yang lebih erat antar-instansi terkait. Meski meningkat, realisasi inflasi Maret 2024 masih berada di rentang sasaran target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5±1 persen,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaOJK: Satu Emiten Kena Sanksi Administratif Denda Hampir Rp2 Miliar
Artikel selanjutnyaPolres Wonosobo Terima 2 Permohonan Festival Balon Udara