Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah membuka layanan penukaran uang periode Lebaran, mulai 20 Maret hingga 5 April 2024.
Catat jadwal dan lokasi penukaran uang periode Lebaran, yang bisa dimanfaatkan masyarakat secara mudah dan gratis.
Untuk di halaman kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, mulai pada 25 Maret hingga 3 April 2024 selama tujuh kali kegiatan dan dilayani 10 perbankan.
Selain itu, layanan penukaran uang periode Lebaran juga dilakukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang.
Yakni di Pasar Bulu, Pasar Johar, Pasar Pedurungan dan Pasar Rasamala.
Selain itu, pembukaan layanan penukaran uang periode Lebaran juga dilakukan di Stasiun Tawang pada 4-5 April 2024 dan di Stasiun Poncol pada 4 April 2024.
Layanan penukaran uang periode Lebaran juga mendatangi kantor pemerintahan dan TNI/Polri.
Yakni kantor pemprov, Pemkot Semarang, Polda Jateng, Brimob Srondol, kantor Kejati Jateng, Direktorat Reskrimsus Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro dan kantor OJK Jateng serta KPP Pratama Semarang Timur.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan ada 418 titik layanan penukaran uang periode Lebaran 2024, dan disiapkan uang layak edar sebanyak Rp25,6 triliun. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Rahmat menjelaskan, khusus untuk di Kota Semarang saja disiapkan uang layak edar sebanyak Rp10,1 triliun.
Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 13 persen, bila dibanding tahun sebelumnya.
Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan setiap setahun itu dalam rangka merespon kebutuhan masyarakat atas kebutuhan uang kartal selama periode Ramadan hingga Lebaran 2024.
“Kehadiran uang rupiah yang layak edar dalam jumlah dan pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat melalui layanan kas yang prima, diharapkan dapat melengkapi kebahagiaan masyarakat di bulan suci Ramadan,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, khusus untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya layanan penukaran uang periode Lebaran ada di 91 titik.
Masyarakat yang akan menukar uang pecahan, diarahkan menggunakan media transaksi nontunai atau QRIS pada saat melakukan penukaran uang.
“Kami mengimbau masyarakat, agar tidak melakukan penukaran uang melalui perantara karena terdapat potensi risiko seperti ketidaksesuaian jumlah nominal uang yang dipertukarkan. Selain itu juga kemungkinan menerima uang palsu, serta pungutan biaya yang dikenakan perantara,” pungkasnya. (Bud)
