Semarang, Idola 92,6 FM-Saat ini capaian intervensi serentak pencegahan stunting di Jawa Tengah, sudah mencapai 1.428.700 balita atau sekira 65,93 persen.
Intervensi dilakukan melalui pendataan, penimbangan, pengukuran dan edukasi bagi seluruh ibu hamil maupun bayi di bawah lima tahun serta calon pengantin secara berkelanjutan.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan sejauh ini ada tiga daerah yang pengukurannya mencapai lebih dari 60 persen meliputi Kabupaten Banyumas, Rembang dan Kota Tegal. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.
Nana menjelaskan, pihaknya juga melibatkan TNI/Polri dalam percepatan penanganan stunting guna mencapai target dari pemerintah pusat.
Bahkan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa digerakkan untuk membantu kepala desa dalam melaksanakan langkah percepatan penanganan stunting.
“Kami selama ini memang sudah membentuk tim kelompok kerja, dalam hal percepatan penanganan stunting. Hasil pengukuran dan intervensi serentak adalah 1.428.700 balita, dari total rencananya adalah 2.166.092 balita. Saat ini Jawa Tengah menempati urutan ketujuh secara nasional. Sisa waktu yang ada, kita akab terus lakukan langkah-langkah percepatan,” kata Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, saat ini rerata angka stunting di Jateng masih berkisar 20,8 persen.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, seluruh kepala daerah didorong terus mendorong program intervensi serentak pencegahan stunting.
Muhadjir menekankan kepada posyandu, agar menggunakan alat ukur dan timbang sesuai standar.
“Posyandu yang belum punya alat ukur standar bisa bergiliran dengan posyandu yang sudah punya. Jangan pakai alat seadanya. Pengukuran tidak harus serempak. Jangan gunakan alat yang tidak standar,” ucap Muhadjir. (Bud)