Catat, Harga Bawang Merah Mulai Naik dan Jadi Penyumbang Inflasi di Jateng

Endang Tri Wahyuningsih, Kepala BPS Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-BPS Jawa Tengah mencatat pada November 2024, provinsi ini mengalami inflasi sebesar 0,26 persen yang disumbang sejumlah komoditas pangan.

Dari sembilan daerah pencatat inflasi, kenaikan harga komoditas pangan bawang merah hampir terjadi di semua daerah.

Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan penyumbang inflasi bulanan antara lain kelompok makanan dan minuman, utamanya disebabkan naiknya harga bawang merah dan minyak goreng. Hal itu dikatakan dalam sesi penyampaian secara daring, kemarin.

Endang menjelaskan, kelompok lain yang turut menyumbang inflasi di Jateng adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya yang disebabkan naiknya harga emas perhiasan.

“Bawang merah ini andil inflasinya sebesar 0,13 persen, yang disebabkan faktor cuaca karena sudah masuk musim hujan sehingga harga bawang merah mulai merangkak naik sejak September kemarin. Sebelumnya di Juni-Agustus mengalami penurunan cukup dalam,” kata Endang.

Menurut Endang, komoditas hortikultura mengalami fluktuasi yang luar biasa.

Sedangkan untuk minyak goreng, menyumbang andil sebesar 0,04 persen disebabkan karena harga minyak curah mulai naik seiring dengan kenaikan harga CPO.

“Kalau untuk perhiasan emas punya andil yang sama dengan minyak goreng, ini karena mengikuti harga emas dunia,” jelasnya.

Lebih lanjut Endang menjelaskan, meskipun ada sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi di Jateng tetapi ada beberapa komoditas mengerem laju inflasi pada November 2024.

Yakni komoditas cabai rawit karena pasokan yang melimpah pascapanen raya, di sejumlah sentra produksi cabai di Jateng.

“Harga beras juga mengambil peran deflasi, karena turunnya harga beras sejalan dengan turunnya harga gabah di tingkat petani dan beras di tingkat penggilingan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News