Radio Idola 92,6 FM – Pasangan bakal calon bupati-wakil bupati Pilkada Tegal 2024, Bima Eka Sakti-Syaeful Mujab, menggelar forum diskusi yang menarik dengan Milenial dan Gen Z.
Forum diskusi ‘Bisa Dikoceti’ digelar di Kafe Galdina Trayeman, Slawi, Kabupaten Tegal, Sabtu 14 September 2024.
Bisa Dikoceti merupakan akronim dari Bima Sakti-Syaeful Mujab Diskusi Komunimatif Cerita Tegal Inspiratif, membahas beragam tema untuk kemajuan Kabupaten Tegal.
Forum diskusi Bisa Dikoceti digelar dengan nuansa santai dan penuh keakraban. Bima-Mujab berdiskusi dan saling tukar pengalaman dengan para kamula muda yang hadir.
Mengawali diskusi Bisa Dikoceti, Bima-Mujab memperkenalkan diri dan berkisah seputar pengalaman dan ide-ide mereka untuk bersama-sama memajukan Tegal agar lebih maju.
Mujab bercerita pengalaman bagaimana ia dari keluarga pra-sejahtera hingga akhirnya bisa kuliah hingga S2 di Inggris, semua dengan modal beasiswa.
Mujab ingin, kelak agar orang-orang yang berlatar belakang pra-sejahtera berani bermimpi dan bisa menggapai mimpinya, dengan sokongan akses dan bantuan dari pemerintah.
“Saya percaya bahwa kebijakan publik, pembangunan, itu akan terdampak positif jika diukur dengan baik, direncanakan dengan baik dan tidak mengabaikan kelompok-kelompok tertentu,” kata Mujab.
Bak gayung bersambut, peserta diskusi pun antusias menanyakan program strategis untuk memajukan daerah Kabupaten Tegal, bila kelak keduanya terpilih dalam Pilkada Tegal 2024.
Ditemui usai acara, Bima menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme peserta. Ia yakin, kaum muda di Slawi punya kerasahan yang sama: ingin daerah mereka lebih maju lagi.
“Alhamdulillah saya bersyukur, saya kira temen temen itu jarang ngobrolin atau diskusi tentang politik,” kata Bima.
Bima pun mengakui pemuda Kabupaten Tegal mau berkumpul dan ngobrol politik itu asyik. Terlebih dalam forum diskusi publik dengan suasana santai tapi berisi.
“Sebenarnya banyak ruang-ruang diskusi tapi kurang dipublikasi. Karena itu, dengan acara yang ramai seperti ini kami membuka ruang baru, diskusi dan program baru acara-acara komunikasi sedekat ini,” ujarnya.
Menurut Bima, acara serupa juga akan digelar di 18 kecamatan. Dengan begitu, Bima-Mujab bisa lebih banyak menyerap ide dan gagasan menarik dari para pemuda dan elemen masyarakat lainnya.
“Bahkan kami juga merencanakan menginap di rumah warga. Ini bukan gimik tapi benar-benar agar kita bisa menyerap aspirasi langsung dari rakyat,” tandasnya.
“Kami ingin menyampaikan cara berpolitik yang asyik. Program ini akan kami lakukan seminggu sekali. Bima Mujab Dikoceti apa saja, dan bisa dipaceti soale olih pacetan,” sambung Bima dan Mujab, kompak