Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memastikan, menjelang Lebaran nanti harga beras sudah stabil dan terjangkau masyarakat.
Hal tersebut tidak lepas dari program Gerakan Pangan Murah (GPM), yang terus dilakukan di sejumlah tempat hingga nanti terakhir pada 2 April 2024.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pada tahun kemarin, harga beras memang diakui cukup tinggi dan sebagai penyumbang inflasi di provinsi ini. Hal itu dikatakan saat media briefing di rumah jabatan, Selasa (25/3).
Rahmat menjelaskan, bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng menggelar program GPM di sejumlah daerah untuk menekan harga beras di tengah masyarakat dan hasilnya sudah bisa dirasakan saat ini.
Beras premium saat ini harganya rerata di pasaran berada di angka Rp15.550 per kilogram, dan untuk beras medium berada di harga rerata Rp15.050 per kilogram.
Menurut Rahmat, dari kegiatan GPM terakhir tercatat harga beras premium rerata sudah di angka Rp15.350 per kilogram dan untuk beras medium menjadi rerata Rp14.850 per kilogram.
“Gerakan Pangan Murah kita sudah ada 24 ton yang disalurkan. Pada saat bersamaan, Pandawa Kita juga menjual beras di lokasi dilakukannya Gerakan Pangan Murah. Itu yang tanggal 11 Maret. Kemudian yang tanggal 15 Maret itu kita mencapai 33 ton beras,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, menjelang Lebaran nanti harga beras bisa terus ditekan karena beras impor juga mulai masuk dan juga di sejumlah daerah di Jateng juga telah panen raya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya optimistis harga beras bisa ditekan ke harga sebelum terjadi peningkatan. (Bud)