Semarang, Idola 92.6 FM – PDI Perjuangan resmi mengusung kadernya sendiri yakni Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Saat ini Pramono Anung masih menjabat sebagai Sekretaris Kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan begitu, PDIP tidak jadi mengusung Anies Baswedan, mantan gubernur Jakarta, sebagai calon dari mereka.
Sejumlah kalangan menilai, gagalnya Anies Baswedan diusung PDIP di Pilgub DKI Jakarta karena ada kekhawatiran, Anies akan maju lagi di Pilpres 2029. Sebab, Anies akan mendapatkan panggung jika terpilih menjadi gubernur Jakarta sebagai modal untuk maju di Pilpres 2029.
Sementara itu, dari internal PDIP, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, partainya lebih memilih mengusung Pramono Anung ketimbang Anies Baswedan karena secara garis besar, partainya memprioritaskan untuk mengusung kadernya sendiri.
Jadi, benarkah urungnya PDIP mengusung Anies sebagai ‘langkah kompromi’? Atau justru merupakan langkah kejutan yang dapat menyasar kemenangan?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana, PhD. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: