Begini Upaya Pemerintah Dorong Minat Baca Buku Masyarakat Jateng

De Fransisco Da Silva Tavares
De Fransisco Da Silva Tavares, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Berdasarkan standar yang ditetapkan UNESCO, literasi suatu bangsa dikatakan tinggi apabila setiap orang membaca tiga buku baru per tahun.

Oleh karena itu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah dalam setiap kesempatan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa membaca buku setiap orang satu buku per pekan.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jateng De Fransisco Da Silva Tavares mengatakan masih rendahnya minat membaca buku, harus menjadi perhatian dan fokus bersama semua pihak. Hal itu dikatakan saat ditemui di Kantor BI Jateng, Rabu (19/6).

Frans menjelaskan, berdasarkan data dan fakta yang ada bahwa skor tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia masih 66,7 persen dan masuk kategori sedang.

Sesuai hasil penilaian dari lembaga dunia menyebut, jika kegemaran membaca masyarakat Indonesia berada pada peringkat ke-70 dari 81 negara.

Menurutnya, fakta yang ada tersebut menjadi keprihatinan semua pihak dan harus ada upaya nyata dalam meningkatkan literasi membaca masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, masyarakat perlu didorong dan digugah untuk lebih intensif berkunjung ke perpustakaan dan membaca buku guna meningkatkan literasi.

Kegemaran membaca akan diharapkan, bisa menjadi langkah awal guna memerluas wawasan dan pengetahuan agar Indonesia menjadi bangsa yang berdaya.

“Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Jawa Tengah ini lumayan tinggi. Tapi itu masih terus kita kembangkan, dan tahun ini kita lakukan survei secara menyeluruh. Bukan lagi memilih beberapa sampel tapi sensus, jadi semuanya,” kata Frans.

Frans lebih lanjut menjelaskan, parameter bisa dikatakan literasi baca masyarakat meningkat di antaranya adalah jumlah kunjungan ke perpustakaan dan durasi lamanya membaca buku.

“Minat baca di beberapa daerah yang dianggap tinggi itu di antaranya Kota Salatiga dan Kota Magelang serta Kabupaten Kebumen,” pungkasnya. (Bud)