Semarang, Idola 92,6 FM-Bawaslu Jawa Tengah memetakan potensi tempat pemungutan suara (TPS) rawan di Pilkada Serentak 2024.
Hasilnya, dari total 56.812 TPS di Jateng itu terdapat enam indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi dan 14 indikator banyak terjadi serta lima indikator tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.
Komisioner Bawaslu Jateng Nur Kholiq mengatakan pemetaan kerawanan dilakukan terhadap delapan variabel dan 25 indikator, yang diambil dari 8.563 kelurahan/desa di 35 kabupaten/kota. Hal itu dikatakan melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama enam hari yang dilakukan mulai 10-15 November 2024.
Kholiq menjelaskan, potensi TPS rawan yang pertama adalah TPS terdapat pemilih disabilitas terdaftar di DPT dan TPS terdapat pemilih DPT tidak memenuhi syarat serta TPS terdapat pemilih pindahan.
Selain itu, TPS memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat pemilu.
“Sebagian besar pemetaan TPS rawan ini berbasis dari peristiwa yang kemudian terjadi pada Pemilu 2024. Misalnya ada riwayat kekerasan atau intimidasi di TPS tersebut, berkaitan pungutan suara ulang dan lain sebagainya,” kata Kholiq.
Lebih lanjut Kholiq menjelaskan, pihak Bawaslu Jateng ingin memastikan bahwa pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS tersebut yang masuk kategori rawan bisa diantisipasi.
Pihaknya juga akan melakukan patroli di lokasi TPS, yang masuk kategori rawan di Pilkada Serentak 2024.
“Data-data TPS rawan juga akan kita konsolidasikan dengan para pemangku kepentingan, agar nantinya bisa kita lakukan antisipasi bersama,” pungkasnya. (Bud)