Semarang, Idola 92,6 FM-Berturut-turut sejak beberapa bulan terakhir, Jawa Tengah terus mengalami deflasi.
BPS Jateng mencatat, terjadinya deflasi dipengaruhi sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga dan selalu berganti setiap bulannya.
Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan provinsi ini mengalami deflasi pada Agustus 2024 sebesar 0,07 persen. Hal itu dikatakan saat menyampaikan perkembangan indeks kenaikan harga bulanan di kantornya secara daring, kemarin.
Endang menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan sumbangan terjadinya deflasi pada Agustus 2024 di Jateng antara lain adalah bawang merah dan daging ayam ras serta telur ayam ras.
Selain itu juga bawang putih, cabai hijau, kacang panjang, labu siam, bayam dan telepon seluler.
Menurut Endang, komoditas bawang merah menyumbang sebesar 0,09 persen dan daging ayam ras sebesar 0,04 persen serta telur ayam ras sebesar 0,03 persen.
Sedangkan bawang putih menyumbang sebesar 0,01 persen.
“Secara tahunan, di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 1,77 persen hingga Agustus 2024. Sedang inflasi tahun berjalan, sebesar 0,59 persen. Inflasi tertinggi terjadi di
Kota Tegal sebesar 2,13 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Wonosobo sebesar 1,28 persen,” kata Endang.
Lebih lanjut Endang menjelaskan, meskipun pada Agustus 2024 terjadi deflasi yang ditunjukkan dengan penurunan harga sejumlah komoditas tetapi ada komoditas penyumbang inflasi.
Komoditas yang memberikan andil terjadi inflasi pada Agustus 2024 antara lain BBM, beras, kopi bubuk dan emas perhiasan.
“Beras dan kopi bubuk masing -masing sebesar 0,03 persen, cabai rawit, minyak goreng dan ketimun masing-masing sebesar 0,01 persen,” pungkasnya. (Bud)