Bapanas Tetiba Cek Harga Pangan di Semarang, Ada Apa Ya?

I Gusti Ketut Astawa
Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa saat memantau pergerakan harga komoditas di Pasar Johar.

Semarang, Idola 92,6 FM-Bapanas menilai, harga pangan yang ada di Kota Semarang masih relatif stabil.

Bahkan, pasokan komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat juga masih tersedia dengan cukup.

Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan bahan pangan yang dilakukan pemantauan di antaranya adalah bawang merah bawang putih, cabai-cabaian dan daging ayam. Hal itu dikatakan usai mengunjungi Pasar Johar Semarang, Minggu (30/6).

Menurut Astawa, dirinya sengaja mengunjungi pasar tradisional yang ada di Kota Semarang untuk memonitor harga-harga bahan pangan.

Diketahui, hasil pantauan masih terkendali dengan harga dan pasokan stabil.

Astawa menjelaskan, untuk harga daging ayam berkisar antara Rp37 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.

Sementara harga bawang putih terpantau berkisar antara Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram, dan komoditas bawang merah harganya Rp28 ribu per kilogram.

“Harga beras SPHP dijual Rp12 ribu per kilogram, sementara daging sapi berada di rentang harga Rp120-Rp135 ribu per kilogram. Adapun minyak goreng tercatat berada di kisaran Rp19 ribu per liter. Untuk harga gula pasir, Bapanas telah mengeluarkan beleid terkait Harga Acuan Pembelian sebesar Rp17.500 di tingkat konsumen,” kata Astawa.

Astawa lebih lanjut menjelaskan, pihaknya terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan.

“Dari sisi pusat kami men-trigger pemda ajak kolaborasi, khusus untuk Provinsi Jateng sangat kolaboratif responsif. Bahkan, kadang duluan turun tangan untuk pantau kondisi di lapangan. Kami di pusat memperkuat peran Bulog tatkala harga rendah di sisi hulu, maka peran Bulog harus kita tingkatkan peran. Termasuk BUMN lainnya. Maka ini kolaboratif untuk menjaga stabilisasi hulu dan hilir,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Dyah Lukisari menambahkan, pihaknya selalu memantau kondisi di pasar.

Pihaknya juga akan memersiapkan rencana subsidi, terkait kondisi cuaca dan menyongsong hari besar keagamaan.

“Antisipasi musim kering dan Nataru, kami akan mengajukan tambahan anggaran di perubahan untuk subsidi harga. Saat ini sedang berproses menghitung kebutuhan tambahan anggaran untuk subsidi dan bantuan transport,” ucap Dyah.

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaIni Sektor Penerimaan Pajak Yang Paling Dominan di Wilayah Jateng I
Artikel selanjutnyaBagaimana Mengatasi Ancaman Persoalan Depopulasi pada 2045 yang Dipicu Angka Total Fertility Rate di Beberapa Kota yang Menurun?