Bantu Tingkatkan Literasi Saham, Valbury Sekuritas Terus Edukasi ke Masyarakat Secara Online

Pegawai Valbury Sekuritas Semarang
Pegawai Valbury Sekuritas Semarang saat memberi pelayanan ke calon konsumen.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Selama 19 tahun berkiprah di bidang sekuritas di Kota Semarang, Valbury Sekuritas Semarang terus berupaya melayani masyarakat yang ingin bermain saham.

Tidak hanya sekadar melayani nasabah lama, Valbury Sekuritas Semarang juga terus menggaet calon nasabah dari kalangan milenial.

Branch Manager Valbury Sekuritas Semarang Lenny Gunarso mengatakan setiap tahunnya, selalu terjadi pertumbuhan nasabah baru, dan diakui jika terus mengalami peningkatan. Pernyataan itu dikatakan usai pembukaan kantor baru Valbury Sekuritas Semarang di Jalan Gajahmada Nomor 23A, Jumat (7/6).

Menurutnya, pertumbuhan nasabah setiap tahunnya bisa mencapai 10-15 persen.

Lenny menjelaskan, saat ini total nasabah yang dikelola Valbury Sekuritas Semarang mencapai dua ribuan nasabah.

Sekarang ini juga sudah mulai banyak anak muda atau generasi milenial, yang mulai bermain saham dan menyukai pasar saham sebagai lahan penghasilan baru.

“Jadi kita mengembangkan online-nya. Jadi dengan online itu kita tidak hanya bisa mengembangkan di Semarang saja, tapi juga di luar Semarang bahkan juga bisa di luar negeri. Kalau anak-anak muda itu kan lebih suka online, tapi kita juga akan terus beri edukasi kepada masyarakat agar semakin paham tentang saham,” kata Lenny.

Sementara Kepala Kantor BEI Semarang Fani Rifki menyatakan, banyaknya sekuritas yang menyelenggarakan edukasi sekolah saham kepada masyarakat patut diapresiasi.

Sebab, dengan semakin banyak orang melek akan pasar saham juga memberikan dampak baik bagi perekonomian.

“Jadi indikator perkembangan pasar modal di Semarang, biasanya kita ukur dengan pertambahan jumlah investor. Baik itu investor saham maupun investor produk secara keseluruhan. Kalau di saham saat ini di Kota Semarang, tercatat ada 159 ribu investor,” ujar Fani.

Lebih lanjut Fani menjelaskan, jumlah investor saat ini bila dibanding tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 13 persen.

Dari sekian banyak investor yang ada, demografinya antara 60-70 persen usianya di bawah 30 tahun.

“Masih perlu edukasi secara masif kepada mereka yang baru masuk, dan dari bursa efek sendiri per 2023 kemarin sudah melaksanakan sekitar 518 kegiatan edukasi,” pungkasnya. (Bud)