Bagaimana Road Map Menuju Industrialisasi di Era Pemimpin Baru?

Industrialisasi
ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Industri manufaktur telah lama menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan produk domestik bruto Tanah Air. Negara lain memberi teladan, bahwa status negara maju hanya bisa dicapai dengan menjadi produsen dari kegiatan manufaktur bukan sebagai negara destinasi pasar. Pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024, punya pekerjaan rumah besar mendorong industrialisasi.

Topik ini mengemuka dalam acara diskusi bertajuk “Tantangan Ekonomi Politik Pemerintah Baru: Menyambut Kabinet Prabowo-Gibran,” yang diselenggarakan Forum Jurnalis dan Akademisi baru-baru ini.

Berdasarkan catatan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang hadir dalam acara tersebut, berkaca dari banyak negara, seperti Jepang dan Taiwan, cara negara-negara itu masuk menjadi negara maju adalah menjadikan negaranya sebagai produsen bukan konsumen. Negara produsen itu ditunjukkan dengan banyaknya produk industri manufaktur hasil karya negara bersangkutan bukan malah menjadikan negara sebagai tujuan penjualan produk industri manufaktur negara lainnya.

Sebab, dengan menjadi negara produsen akan banyak tenaga kerja yang terserap dan alih teknologi terus berlangsung. Roda perekonomian pun berputar sehingga pertumbuhan ekonomi pun kian terakselerasi.

Maka, karena tidak ada negara yang berhasil menjadi negara maju tanpa memajukan industrinya–lalu, bagaimana road map Indonesia menuju industrialisasi di Era Pemimpin Baru?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Mohammad Faisal (Direktur Eksekutif CORE Indonesia) dan Ahmad Fauzie Nur (Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Wilayah Jateng/ Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (PT KIW)). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News