Aset Bank Umum di Jateng Tembus Rp528 Triliun

Sumarjono
Sumarjono, Kepala OJK Regional Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-OJK Jawa Tengah menilai kondisi sektor jasa keuangan sampai dengan Mei 2024 dalam kondisi stabil, dengan kinerja tumbuh positif didukung likuiditas memadai dan tingkat risiko terjaga.

Kepala OJK Jateng Sumarjono mengatakan total aset perbankan di Jateng pada Mei 2024 tumbuh 6,08 persen (yoy), dengan nominal mencapai Rp579 triliun. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Sumarjono menjelaskan, aset bank umum di Jateng mencapai Rp528 triliun dengan pertumbuhan sebesar 6,47 persen (yoy) lebih rendah dibanding pertumbuhan secara nasional sebesar 9,48 persen (yoy).

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) bank umum, tercatat tumbuh sebesar 7,26 persen (yoy) di bawah pertumbuhan secara nasional sebesar 8,63 persen (yoy).

Menurutnya, total kredit bank umum di Jateng mencapai Rp374 triliun dan tumbuh sebesar 5,50 persen (yoy) lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit bank umum secara nasional sebesar 12,15 persen (yoy).

“Hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama adalah rasio NPL gross bank umum di Jawa Tengah sebesar 4,37 persen, di atas rasio NPL gross bank umum secara nasional sebesar 2,34 persen,” kata Sumarjono.

Sumarjono lebih lanjut menjelaskan, untuk aset perbankan syariah di Jateng posisi Mei 2024 tumbuh 13,26 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp42,87 triliun dan DPK tumbuh 13,82 persen persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp29,99 triliun.

Adapun pembiayaan yang disalurkan tumbuh sebesar 13,79 persen (yoy), dengan nominal mencapai Rp26,65 triliun dengan NPL sebesar 5,59 persen lebih tinggi dibanding nasional sebesar 2,14 persen.

“Kinerja intermediasi Bank Umum di Jawa Tengah terjaga dengan total Loan to Deposit Ratio 88,74 persen,” pungkasnya. (Bud)