Apa Relevansi Merekrut Seorang Ilmuwan di Bidang Cognitive Science?

Stella Christie, salah satu akademisi yang dipanggil untuk mengisi kabinet Prabowo. (photo/istimewa)
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden terpilih Prabowo Subianto, Selasa (15/10) lalu, kembali memanggil sejumlah tokoh dan politisi ke Kertanegera, Jakarta Selatan. Panggilan ini terkait dengan komposisi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Salah satu tokoh dari kalangan profesional yang turut diundang adalah Stella Christie.

Stella Christie adalah profesor, guru besar, dan Research Chair di Tsinghua University, Beijing, China. Stella mengaku memiliki keahlian di bidang cognitive science atau ilmu kognitif, yaitu studi tentang pikiran dan otak manusia. Dikutip dari laman resmi Tsinghua University, Stella merupakan lulusan S1 Harvard University pada 2004. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Northwestern University dari jenjang master hingga doktoral. Pada 2018, ia pernah menjadi Associate Professor di Swarthmore College pada 2012-2018.

Lalu, apa relevansi merekrut seorang ilmuwan di bidang cognitive science? Lalu, ke mana persisnya arah pembangunan yang diinginkan oleh Presiden baru?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Akademisi/Dosen STF Driyarkara dan Anggota Kehormatan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Yanuar Nugroho, PhD. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaMenuju Indonesia Maju: Bagaimana Memaksimalkan Swasembada Pangan, Energi, dan Hilirisasi Industri?
Artikel selanjutnyaPemprov Jateng Komitmen Realisasikan Luas Tambah Tanam Padi