Ancaman Gempa Megathrust Jadi Perhatian, Pemprov Jateng Keluarkan Surat Edaran

Sumarno, Sekda Jateng.
Sumarno, Sekda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah mengeluarkan surat edaran, tentang langkah dan upaya kesiapsiagaan seluruh instansi serta masyarakat terkait ancaman megathrust.

Sebab, ancaman tersebut berpotensi terjadi bencana gempa dan tsunami.

Sekda Sumarno mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran tertanggal 28 Agustus 2024, sebagai bentuk respon informasi dari BMKG terkait zona megathrust di Indonesia. Hal itu dikatakan usai mengikuti rapat paripurna, kemarin.

Sumarno menjelaskan, beberapa imbauan yang disarankan melalui surat edaran tersebut antara lain mengintruksikan kepada seluruh instansi dan warga untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadi bencana akibat adanya seismic gap utamanya di wilayah zona megathrust Pantai Selatan Jateng.

Pemkab/pemkot diminta meningkatan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami.

Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi dan tsunami.

Menurut Sumarno, seluruh masyarakat di sejumlah daerah di Jateng yang berhadapan langsung dengan zona megatrust lebih intens melakukan mitigasi dan pelatihan kebencanaan.

Utamanya di Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri.

“Kita sudah melakukan mitigasi. Setelah mendapat info dari BMKG, kita langsung membuat surat edaran ke kabupaten/kota agar melakukan mitigasi. Antisipasi tetap kita lakukan. Harapan kami itu (gempa dan tsunami) tidak terjadi, kalau toh terjadi kita ada kesiapansiagaan untuk antisipasi,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno meminta kepada instansi terkait, untuk melakukan pengecekan kembali alat peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanan serta memastikan ketersediaan tempat-tempat evakuasi yang aman dan bebas bencana.

“Melalui surat edaran ini, pemprov meminta instansi terkait meningkatkan koordinasi dengan BMKG, terutama soal informasi cuaca dan aktivitas seismik zona megathrust di wilayah masing-masing. serta pemantauan secara berkala baik melalui website maupun media lainnya,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaPemprov Ajak Masyarakat Cinta Produk dan Pariwisata Dalam Negeri Lewat Specta
Artikel selanjutnyaDPRD Jateng Sahkan Lima Raperda, Satu di Antaranya Tentang RTRW