Banjar, Idola 92.6 FM – Sosok satu ini dikenal sebagai pengusaha kerajinan kayu yang juga Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Ia memiliki usaha yang memproduksi kerajinan dari limbah kayu ulin atau kayu besi (Eusideroxylon zwageri) yang tembus hingga pasar Jepang.
Sosok itu adalah Ahmad Junaidy (43) akrab dipanggil Odi, pemilik usaha Osan Indonesia dari Kabupaten Banjar. Osan Indonesia memproduksi kerajinan dari limbah kayu ulin yang diolah menjadi talenan, spatula, sumpit, sendok, pisau kue, dan aneka produk lain yang berkualitas. Produk kriya kayu ulin tersebut menembus pasar sejumlah daerah di Indonesia terutama Pulau Jawa hingga pasar Jepang.
Pria lulusan desain komunikasi visual Universitas Pasundan Bandung itu mengatakan, ide membuat talenan ketika melihat limbah kayu ulin sisa potongan tak terpakai. Padahal masih bisa dimanfaatkan. Akhirnya jadilah talenan, setelah belajar otodidak dari youtube.
Hasil produksi, banyak diminati oleh teman-teman Odi. Ia pun terus memproduksi tiap Sabtu-Minggu. “Harga 35 ribu. Setiap sabtu minggu, kerja bikin talenan, yang awalnya satu dua tiba-tiba puluhan,”tutur Odi kepada radio Idola Semarang, pagi (27/03) tadi.
Odi menambahkan, dirinya hanya memakai sisa-sisa limbah penebangan jaman dulu pada tahun 1970/1980. Karena memang ada larangan menebang kayu ulin di Kalimantan.”Makanya yang nyampek di Banjarmasin yang dibawa penduduk-penduduk kampung, panjangnya mungkin sekitar 1 meteran, gak nyampek satu setengah meter, bukan kayu produksi lagi yang panjangnya 2 meter,”terang Odi.
Atas dedikasi selama ini, ia meraih prestasi, antara lain UMKM Syariah Binaan Terinovatif Provinsi Kalimantan Selatan (2023) dan 20 Finalis Terbaik Apresiasi Kreasi Indonesia (2023).
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ahmad Junaidy (Odi), pemilik usaha Osan Indonesia dari Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.(yes/her)
Simak podcast wawancaranya: