Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah potensi ekonomi dari produk batik Lasem cukup besar, dan saat ini banyak dilirik pembeli dari mancanegara.
Terutama di pasar Eropa dan Jepang, yang menyukai batik Lasem dengan menampilkan warna biru dongker dan putih di setiap motifnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap batik Lasem, untuk pelestarian heritage dan juga menjaga budaya nenek moyang. Hal itu dikatakan saat ditemui di kompleks Museum RA Kartini Rembang, kemarin.
Rahmat menjelaskan, pihaknya membina komunitas di Kecamatan Lasem di Kabupaten Rembang untuk mengajari kelompok wanita guna membatik.
Sebab, artisan batik Lasem saat ini sudah senior atau memasuki usia senja dan dibutuhkan regenerasi.
Menurut Rahmat, dukungan dari sektor swasta atau pengusaha batik terkenal kepada perajin batik Lasem itu dikelola Kartini Bangun Negeri (Kabari).
Nantinya, akan di bawah naungan satu merek ‘Jagad Phoenix
“Kita angkat mereka para milenial supaya mereka menjadi artisan, dan kita menggandeng industri atau pengusaha batik terkenal yang ada di Jawa Tengah atau di Lasem untuk membeli produk mereka sebagai offtaker. Produk batik yang dihasilkan itu dibeli putus sebagai karya seni bukan sebagai buruh. Nanti perusahaan-perusahaan batik ini akan memperbanyak,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pihaknya juga lewat komunitas Kabari itu mengajarkan motif atau desain baru batik Lasem kepada para perajin batik.
Sehingga, motif yang tadinya kuno bisa dimodifikasi dan menjelma menjadi ready to wear.
“Biar cepat perputaran uang yang diterima perajin batik itu, kita arahkan ready to wear. Bisa juga produk-produk jaket digabung motif batik, atau sepatu ada ornamen yang batik. Jagad Phoenix juga bikin jam dari kayu yang strap-nya dari batik tulis,” pungkasnya. (Bud)