264 siswa Ikuti Pajak Bertutur Demi Apa, Ini Kata DJP Jateng I

Penyuluh pajak di Kanwil DJP Jateng I saat memberikan edukasi soal perpajakan kepada pelajar.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Sebanyak 264 siswa dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat, mengikuti kegiatan Pajak Bertutur (Patur) yang diadakan sejumlah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di lingkungan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah I.

KPP Pratama Pati mengajak 55 siswa SMK Bani Muslim Pati dan SLB Negeri Pati.

KPP Pratama Semarang Timur mengajak SD Negeri Sarirejo Kartini Semarang, dan KPP Pratama Semarang Selatan mengajak 144 siswa SMK Negeri 9 Semarang.

Sedangkan Kanwil DJP Jateng I, datang ke SMK Negeri 1 Semarang menyelenggarakan kegiatan Pajak Bertutur.

Kepala Bidang P2Humas Kanwil DJP Jateng I, Bayu Setiawan mengatakan kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahun guna meningkatkan kesadaran pajak khususnya bagi generasi penerus. Hal itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, kegiatan Pajak Bertutur tahun ini mengambil tema ‘Lampaui Batas, Bangkit untuk Indonesia Emas’.

Bayu menjelaskan, Pajak Bertutur memberikan edukasi kepada para siswa mengenai pentingnya pajak dalam pembangunan negara.

Sehingga, pelajar sebagai generasi muda perlu mendapat pengetahuan terkait pajak.

“Tujuan kegiatan ini tentunya selain untuk menumbuhkan semangat sadar pajak bagi generasi penerus, juga sebagai bagian wujud nyata kami memberikan edukasi akan pajak sedari dini sehingga dapat mewujudkan generasi emas sadar pajak di masa yang akan datang,” kata Bayu.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan, dengan adanya kegiatan Pajak Bertutur diharapkan peserta dapat memahami manfaat pajak dan tertanam jiwa kesadaran pajak sebagai bekal menjadi wajib pajak di masa depan.

Penyuluh Pajak Kanwil DJP Jawa Tengah I, Ganung Harnawa menambahkan jika di Indonesia sumber pendapatan negara didominasi pajak.

Pajak menjadi sumber utama pembiayaan negara dalam APBN.

“Kita mengenal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh pengeluaran negara. Mulai dari pembangunan infrastruktur, subsidi hingga dana pendidikan yang kita rasakan bersama manfaatnya,” ujar Ganung. (Bud)