Semarang, Idola 92,6 FM – BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang memerkirakan, banjir pesisir akan terjadi wilayah pantura Jawa Tengah mulai 9-16 Mei 2023.
Sepanjang daerah di wilayah pantura Jateng, diprakirakan akan mengalami banjir air pasang dengan kategori tenang hingga rendah.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Ganis Erutjahjo mengatakan untuk periode Mei 2023, diperkirakan akan terjadi banjir pesisir di beberapa wilayah saat fase puncak purnama di Indonesia. Fase tersebut terjadi mulai 5 Mei 2023 saat purnama di seluruh Indonesia. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Jumat (5/5).
Ganis menjelaskan, untuk di wilayah pantura Jateng diperkirakan akan terjadi banjir pesisir mulai 9-16 Mei 2023 dan terjadi saat siang hari sekira pukul 12.00 hingga 18.00 WIB.
Untuk karakteristik di wilayah pantura Jateng berdasarkan data yang dimiliki, banjir pesisir biasanya terjadi setelah fase purnama.
Menurut Ganis, hal itu dipicu pergerakan air selalu dari timur setelah wilayah yang terimbas purnama.
Selain itu, berdasarkan fenomena atmosfer lainnya tidak hanya berpatokan pada purnama saja.
Sementara wilayah pantura Jateng yang rawan banjir pesisir berdasarkan data mulai dari Kabupaten Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kota dan Kabupaten Pekalongan.
Kemudian Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati di wilayah Kecamatan Tayu dan Kabupaten Rembang
Hampir seluruh wilayah pantura Jateng rawan banjir pesisir.
Ganis menyebutkan, ketinggian sekira 180 sentimeter dari palem patok dan batas aman berada di level 120 sentimeter.
“Artinya dengan prakiraan tinggi pasang puncaknya itu 180 sentimeter dan msl 120 sentimeter, ada kelebihan sekitar 60 sentimeter. Nah 60 sentimeter itu yang kita perkirakan sebagai pasang di wilayah pantai utara,” kata Ganis.
Lebih lanjut Ganis menjelaskan, ketinggian pasang pada periode Mei 2023 ini diperkirakan tidak setinggi pada saat kejadian 23 Mei 2022 lalu hingga mengakibatkan tanggul jebol.
Kejadian banjir pesisir pada 23 Mei 2022 lalu, tercatat puncak banjir pasang pesisir mencapai 210 sentimeter dan menyebabkan beberapa wilayah yang biasanya tidak tergenang tetapi ikut terdampak.
“Pengaruh terhadap masyarakat di daerah pesisir terganggnya dalam aktivitas sehari-hari. Misal saat siang atau sore hari terjadi banjir rob
dan menghambat aktivitas masyarakat wilayah pesisir,” pungkasnya. (Bud)