Yogyakarta, Idola 92.6 FM – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta resmi meluncurkan varietas padi unggul Gamagora 7 ke publik. Padi ini, disebut-sebut lebih tahan hama dan penyakit. Peluncuran dilakukan setelah mendapatkan surat keputusan (SK) pelepasan varietas dari Menteri Pertanian RI pada 28 Maret 2023 lalu.
Menurut Dr Taryono, Anggota tim peneliti UGM Yogyakarta, sebelumnya tim sudah melakukan uji multilokasi di 14 lokasi di seluruh Indonesia.”Gamagora hasil pemuliaan mutasi, ini kerabat dekat srinuk dan srinar. Dilepas oleh kabupaten Klaten,”tutur Taryono kepada radio Idola, pagi (04/05) tadi.
Taryono menambahkan umur tanaman padi Gamagora 105 hari. Dengan ciri, bulir gabahnya tidak berbulu.”Gabahnya tidak berbulu, kalau raja lele gabahnya berbulu,”tambahnya.
Beras Gamagora nantinya akan masuk di kelas 1. Rencana siap ditanam pada Oktober 2023 atau pada Musim Tanam 1, walau masih terbatas.”Benihnya sudah kita siapkan, akan ditanam di 20 demplot di 20 kabupaten di Jawa Tengah,”ungkap Taryono.
Hasil sawah Gamagora 9,7 ton GKP/ha, tegalan 6 ton GKP/Ha. “Untuk penanaman di lahan tegalan hati-hati karena kurang tahan terhadap patah leher,”pesan Taryono.
Selengkapnya mengenal Varietas Padi Unggul Gamagora 7, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Dr Taryono, Anggota tim peneliti UGM Yogyakarta. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: