Tak Harus Lewat Boyolali Atau Yogya, Sekarang Terbang ke Bali Bisa Dari Ahmad Yani

Bandara Ahmad Yani Semarang
Sebuah pesawat saat mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Bagi masyarakat Kota Semarang yang ingin pergi ke Bali tidak perlu lagi harus ke Bandara Adi Soemarmo atau Yogyakarta International Airport (YIA), tapi sekarang bisa melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani.

Mulai 26 September 2023 kemarin, Bandara Ahmad Yani resmi melayani rute perjalanan Semarang-Denpasar dan Denpasar-Semarang menggunakan maskapai penerbangan Lion Air Group.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada mengatakan jadwal penerbangan dengan maskapai Lion Air Group rute Denpasar menuju Semarang setiap hari pada pukul 10.40 WITA, untuk rute Semarang-Denpasar pada pukul 18.00 WIB. Hal itu dikatakan melalui siaran, Senin (2/10).

Fajar menjelaskan, dengan beroperasinya rute Semarang-Denpasar maupun Denpasar-Semarang akan menambah pilihan rute perjalanan bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.

Pada saat terbang perdana, Lion Air tujuan Semarang-Denpasar mengangkut 91 penumpang dengan menggunakan pesawat Boeing 738 berkapasitas 189 kursi.

Menurut Fajar, penambahan rute Semarang-Denpasar dan sebaliknya akan meningkatkan kunjungan wisatawan dengan tujuan Semarang dan sekitarnya.

“Rute Semarang-Denpasar merupakan salah satu rute yang banyak dinanti pengguna jasa. Kami selaku pihak pengelola bandara berusaha mewujudkan keinginan tersebut, dengan terus berkoordinasi bersama pihak maskapai untuk dapat merealisasikan rute dimaksud,” kata Fajar.

Lebih lanjut Fajar berharap, adanya rute baru Semarang-Denpasar maupun sebaliknya bisa menambah jumlah penumpang di bandara.

Selain itu, nantinya juga akan semakin banyak rute baru yang dibuka di Bandara Ahmad Yani.

“Harapan kami, dengan adanya rute baru ini dapat bisa menjadi pilihan terbaik bagi pengguna jasa,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBagaimana Menjadikan Ilmu dan IPTEK sebagai Budaya Masyarakat?
Artikel selanjutnyaMelantai di Bursa Karbon Indonesia, Ini Yang Ditawarkan PLN